Ketua Pengurus Wilayah (PW) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kalimantan Timur Ir. Sapto Setyo Pramono, ST. MT., IPM.
BERITA ETAM, BALIKPAPAN – Ketua Pengurus Wilayah (PW) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kalimantan Timur Ir. Sapto Setyo Pramono, ST. MT., IPM. mengapresiasi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Tahun 2023. Namun dirinya sedikit menyayangkan, bahwa Pengurus Wilayah (PW) PII Kaltim sama sekali tidak dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan akbar keinsinyuran se Indonesia tersebut. Padahal, Kaltim adalah tuan rumah.
Sapto (sapaan akrab Ketua PW PII Kaltim) menuturkan, sejarah Kaltim dijadikan sebagai tuan rumah dalam RAPIMNAS tidak terjadi begitu saja. Tetapi, ada proses yang dilakukan oleh Pengurus Wilayah (PW) PII Kaltim dengan beberapa Pengurus Pusat dan pengurus Cabang (PC) PII yang di Kaltim, yang memberikan saran dan masukan agar pelaksanaan RAPIMNAS 2023 dilaksankan di Kaltim.
“Kala itu kami (PW PII Kaltim) mendorong Ketua Ketua Umum PII Pusat, yang juga adalah Ketua SATGASUS Percepatan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), agar pelaksanaan RAPIMNAS dilaksanakan di Kaltim. Itu sejarah ya, jadi terlaksananya di Kaltim bukan secara tiba-tiba,” tutur Sapto, kepada media ini ditemui usai mengkuti RAPIMNAS, di Hotel Novotel Balikpapan, Sabtu (21/1/2023).
Sapto pun berharap hal seperti itu tidak terulang lagi dalam kegiatan RAPIMNAS selanjutnya dimanapun pelaksanaannya. Menurutnya, harus ada kesempatan bagi tuan rumah, turut andil dalam mensukseskan kegiatan-kegiatan keinsinyuran didaerahnya.
“Sebagai keterwakilan atau instrumen. Ini sebagai koreksi, jangan sampai ada lagi hal-hal seperti ini. Meski demikian ia mengaku tidak berkecil hati, tetap mengapresiasi keputusan pusat telah memilih Kaltim sebagai tuan rumah pelaksanaan RAPIMNAS” ucapnya.
Namun dimomen proses pelantikan dirinya bersama dengan pengurus cabang Kabupaten/Kota di Kaltim nantinya, bakal digelar seminar Nasional terkait kebutuhan atau isu (pembangunan) apa yang ada di Kaltim. Hal ini dimaksud, agar PII Kaltim punya peran yang maksimal di bumi etam Kaltim untuk pembangunan.
“Yang paling penting, bahwa tidak kalah penting engineer-engineer (anggota PII Kaltim) itu ada peran serta yang maksimal untuk bisa mensukseskan IKN itu yang paling penting,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, jumlah insinyur di Kaltim juga tak kalah banyak. Di Kota Samarinda saja hampir 1000 orang. Disamping itu, bakal melaksanakan kerjasama (MOU) dengan beberapa Universitas-Universitas Teknik dalam rangka mensukseskan dan mengedukasi pentingnya menjadi keanggotaan Insinyur.
“Kan tidak boleh setelah lulus (Sarjana S1) langsung melakukan praktek keinsiyuran harus mengambil lagi pendidikan keinsinyurnya. Karena ini menyangkut masalah dikemudian hari, contoh apabila terjadi kegagalan bangunan konstruksi dan lainnya siapa yang akan bertanggung jawab dan disalahkan,” imbuhnya.
Maka dari itu, harus mengerti Undang-Undang Nomor 11 tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2019 tentang Keinsiyuran, lanjutnya. Untuk itu, ia mendorong atau menunggu PII pusat untuk menyelesaikan perihal masalah Dewan Insinyur Indonesia (DII).
“Karena Dewan Insinyur Indonesia (DII) adalah kunci semuanya. Karena hal itu mandatori, jadi itu secara otomatis nanti mulai dari K,L (Kementerian, Lembaga) karena hukumnya sudah wajib bagi seorang sarjana teknik. Semoga ada kado terindah dikempemimpinan beliau (Ketum PPI Pusat), untuk menyelesaikan tugasnya, yaitu tentang Dewan Insinyur Indonesia (DII), yang notabene akan ditandatangani oleh Presiden tentang keberadaan Insinyur di Indonesia,” harapnya.
Sementara terkait dengan Pengurus Cabang (PC) PII yang ada di Kaltim ia mengaku, yang telah terbentuk masih 6 (enam) Pengurus Cabang (PC). Untuk itu, dirinya bakal bergerak cepat secepat mungkin membentuk PC lainnya yang belum terbentuk. Diantaranya, PC Kab. Penajam Paser Utara (PPU), Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Barat hingga Kab. Mahakam Ulu (Mahulu).
“Saya berusaha dalam waktu dekat, saya akan roadshow untuk ke PPU dan Paser untuk membentuk PC lagi, baru nanti ke Kutai Barat, Jadi nanti kalau pelantikan bukan 6 (enam) aja, saya akan usahan 10 (sepuluh) PC yang ada di Kaltim. Itu memang tugas saya dan wajib saya jalankan,” ujarnya.
Ia berharap untuk PII Kaltim semakin maju, dan keanggotaanya juga semakin bertambah. Sehingga dalam kontribusi mensukseskan Ibukota Kota Nusantara (IKN) ada peran sesuai potensi masing-masing Daerah Kabupaten/Kota seKalimantan Timur.
“Karena potensi setiap masing-masing daerah itu berbeda-beda. Itulah keunikan dan keberagaman Kalimantan Timur, dalam rangka mensukseskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN),” tutupnya. (etm2)