Berita  

Satgas Bagikan 1.620 Minyak Goreng Usai Ikut Vaksin di Sangsel

SANGATTA, BERITA ETAM – Untuk meningkatkan herd imunity (kekebalan tubuh) serta percepatan capaian vaksinasi bagi masyarakat Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kutim terus melakukan langkah-langkah, agar capaian tersebut bisa tercapai.

Salah satu cara yang dilakukan Satgas Covid-19 Kabupaten Kutim bekerjasama dengan stakeholder, adalah dengan memberikan buah tangan (bingkisan atau sembako) berupa minyak goreng. Seperti yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Sangatta Utara Rabu (15/3/2022) kemarin.

Kegiatan serupa juga dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Desa Sangatta Selatan (Sangsel), Kecamatan Sangatta Selatan, Kamis (16/3/2022). Yakni, vaksin Covid-19 untuk dosis 1,2 dan 3 itu, yang turut ditinjau langsung Wakil Bupati Kurim, Kasmidi Bulang, Kapolres Kutim AKBP Welly Djatmoko serta perwakilan pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya.

“Alhamdulillah, hari ini Satgas Kutim bekerja sama dengan pihak ketiga, dalam hal ini PT Pertamina menyelenggarakan vaksinasi dan pemberian sembako (minyak goreng) bagi masyarakat yg ikut vaksin hari ini. Saya pikir ini salah satu terobosan. Hal seperti ini juga bakal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Kutim,” ungkap Kasmidi di sela-sela kegiatan itu.

Untuk kouta tersedia 1.620 paket (minyak goreng kemasan 2 liter, sambung Kasmidi. Yang diserahkan kepada masyarakat setelah divaksin.
Melalui upaya pemberian sembako (minyak goreng) tersebut, Kasmidi mengakui, bahwa animo masyarakat cukup banyak. Pelaksanaan vaksin dari pegi hingga siang saja sudah ada sekitar 1000 lebih yang divaksin.

Ditempat yang sama Kapolres Kutim, AKBP Welly Djatmoko mengatakan percepatan vaksinasi memang menjadi salah intruksi dari pusat, agar TNI/POLRI bisa mengejar capaian vaksinasi di daerah masing-masing.

Untuk di Kutim sendiri, lanjut Welly, capaian vaksin sudah bagus, persentase untuk dosis 1 sudah 90 persen, dosis 2 sudah 79 persen.

“Selisihnya (capaian dosis 1 dan dosis 2) hampir 20 persen, baru dianggap bagus. Disamping itu kita terus kejar hingga dosis 3, hingga bisa mencapai 100 persen, agar herd imunity masyarakat Kutim bisa tercapai,” tutup Welly (*/etm2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *