Berita  

Selain Kegiatan Sosial, Bupati sebut Tugas Utama PMI adalah Siapkan Bank Darah

BERITA ETAM, SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mengahadiri Pelantikan Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kutim masa bakti 2022-2027. Pelantikan itu, oleh Ketua PMI Provinsi Kaltim Sayid Irwan, di Hotel Victoria Sangatta, Senin (26/7/2022) malam.

“Selamat kepada Pengurus PMI Kutim, semoga langsung melaksanakan tugas selama lima tahun, dengan masa bakti 2022-2027,” ucap orang nomor satu di Kutim ini.

Sebagaimana ketahui, sambung Ardiansyah Sulaiman, PMI adalah organisasi yang sudah sangat tua. Bukan hanya di Indonesia tetapi di dunia. Dilihat dari sejarahnya, PMI selalu hadir dalam setiap persoalan kebencanaan bahkan dalam peperangan sekalipun.

“Pada sejarah, PMI hadir dalam kondisi perang pada saat itu. Tetapi dengan tugas-tugas sosial dan mereka harus dilindungi. Maka dari itu PMI disetiap kesempatan apapun itu hadir, menjadi bagian yang sangat penting didalam kondisi-kondisi tersebut,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan Ardiansyah, Kaltim termasuk Kutim, adalah daerah rawan bencana. Seperti bencana banjir, kebakaran, baik lahan/hutan maupun kebakaran di pemukiman . PMI selalu punya tempat dalam berbagai persoalan kebencanaan sesuai dengan panggilan tugas sosial kemanunsiaan.

“Tapi ada hal yang paling utama yang menjadi tugas PMI adalah, menyiapkan bank darah. Kenapa? Saya sempat bertanya ke dokter-dokter, ternyata bukan tugas Rumah Sakit atau Dinas Kesehatan yang menyiapkan darah, tetapi memang yang memiliki tupoksi menyiapakn darah itu adalah PMI,” kata Ardiansyah.

Oleh karena itu, dirinya sangat mendukung rencana pembangunan Markas PMI Kutim. Bangunan PMI yang sesuai dengan standar atau sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan sebagai bank darah. Kepada PT KPC terkait bantuannya, diminta Ardiansyah agar segera dikerjakan, sehingga Markas PMI bisa segera dibangun.

“Bangunannya dilihat dari sisi kemampuan untuk menyimpan darah, kondisi suhu dalm ruang tertentu dan kenyamanan bagi para pendonor, yang setiap saat hadir di PMI untuk menyumbangkan darahnya. Karena kondisi penyakit atau kondisi kekinian, masyarakat sangat membutuhkannya (pendonor darah). Tidak hanya persoalan penyakit, tetapi dalam kondisi dialami, misalnya ada kecelakaan dan lainnya, makannya sangat dibutuhkan,” pungkasnya.

Lebih jauh Ardiansyah menuturkan, Pemkab Kutim terus bergandengan tangan didalam memberikan donasi sosial kepada masyarakat. Tidak hanya PMI, juga dengan Lembaga/organisasi sosial lainnya, yang berjibaku dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat.

“Posisi kita di Kaltim ini memiliki keunikan dalam hal tertentu. Kita tidak memiliki alur bencana yang sifatnya gempa dan sebagainya, tetapi kita banyak memiliki sungai-sungai, yang memang ini rawan akan banjir. Kemudian, kondisi lahan kita di Kaltim banyak terdapat tambang yang merupakan salah satu faktornya (bencana), menyebabkan persoalan lahan dan sebagainya,” imbuhnya.

Namun disisi lain, lanjut suami dari Siri Robiah ini, hal tersebut tidak bisa ditampik, sabab itu semua dibutuhkan dalam rangka meningkatkan perekonomian. Oleh karenanya, semua pihak harus bergerak, berjalan melakukan kegiatan sosial.

“Sudah diingtakan Ketua PMI Kaltim tadi, bahwa PMI tidak ada honornya, kerja sosialnya akan di nilai langsung oleh Allah SWT sebagai pahala yang terbesar didunia dan akhirat. Mudah-mudahan PMI Kutim bisa melaksanakan tugas dengan baik dan saya berharap bisa bekerjsama dengan Lembaga sosial lain,” ucapnya.

Dirinya juga menyambut baik adanya kerjasama Indonesia dengan Korea, termasuk PMI Kutim. Melalui kegiatan itu ia berharap bisa memberikan kontribusi, edukasi, serta dalam rangka peningkatan teknis didalam kerja sosial di lapangan. (etm2/ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *