BERITA ETAM, SANGATTA– Permasalahan gender atau kesetaraan gender masih menjadi fenomena hangat untuk diperbincangkan dalam kalangan publik dan politik masih menjadi sebuah tantangan yang terus dihadapi hingga saat ini. Jumlah keterlibatan perempuan dalam setiap aktivitas publik termasuk dalam kegiatan politik yang masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan keterlibatan laki-laki.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim) H Kasmidi Bulang dalam kegiatan Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Perempuan Dalam Bidang Politik di ruang Meranti, Kantor Bupati Kamis (4/8/2022).
Dikatakan Wabup, sosialisasi tersebut merupakan kegiatan yang sangat strategis yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) sebagai upaya meningkatkan kualitas pemahaman dan pengetahuan serta wawasan tentang bagaimana cara perempuan berpartisipasi di bidang politik.
Disamping itu, Perempuan juga bisa menyumbangkan pemikirannya, ide ide segar dan inovatifnya, sehingga dapat mendorong keterlibatan perempuan dalam pemilu yang akan datang.
“Baik sebagai pemilih maupun peserta. Selain itu untuk mendorong pemenuhan kuota ideal perempuan dalam parlemen yaitu 30 persen untuk menjadi wakil rakyat di DPR tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional,” tutur orang nomor dua di Kutim ini.
Disisi lain, pengetahuan politik sangat penting salah satunya bertujuan untuk menyadarkan masyarakat bahwa mereka punya andil besar menentukan arah bangsa dan negara ke depan.
“Harapan kita, sosialisasi ini mampu meningkatkan kesadaran dan pemahaman kaum perempuan akan pentingnya pelaksanaan Pemilu Serentak 2024,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas DP3A Kutim, Hj Aisyah dalam laporannya mengatakan, sosialisasi itu sebagai bentuk pembinaan tentang politik bagi masyarakat sekaligus untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang arti pentingnya politik itu sendiri.
“Tujuannya agar tingkat pertisipasi pemilih perempuan di Kabupaten Kutai Timur semakin meningkat disbanding tahun-tahun sebelumnya, dimana juml;ah anggota legeslatif perempuan di Kabupaten Kutim masa bakti 2014-2019 hanya 6 anggota DPRD yang artinya hanya 15 persen dari target yang kita harapkan yaitu sebanyak 30 persen dari jumlah anggota DPRD Kabupaten Kutim,” ungkapnya.
Lebih jauh ia berharap, pemilu tahun 2024 nanti bisa memenuhi kuota 30 persen perempuan yang duduk dilegeslatif Kabupaten Kutim. Melalui sosialisasi ini diharapkan generasi muda untuk tidak anti terhadap politik, karena politik akan bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah sepanjang masih berada pada koridor etika santun dan cerdas.
Seminar diikuti kurang lebih 100 peserta, yang terdiri dari partai politik, organisasi Wanita Kabupaten Kutim, Mahasiswi serta undangan lainnya. Menghadirkan tiga narasumber perempuan yang sudah berkiprah dalam dunia politik,y akni Asti Mazar selaku Wakil Ketua 1 DPRD Kutim, Aji Murni Mawarni selaku Anggota DPD RI pusat serta Fitriyani selaku Anggota DPRD Kutim.
Sosiasi turut dihadiri, Ketua TP PKK Kabupaten Kutim Siti Robiah, Komisi Pemilihan Umum, Dinas Kesbangpol, Ketua GOW Kutim Satriani, Perwakilan Ormas, Tokoh Agama, serta undangan lainnya. (etm2)