BERITA ETAM, SAMARINDA – Permasalahan peredaran pertamini di Samarinda hingga kini masih belum ada jalan keluar. Padahal keberadaannya sudah sangat meresahkan, terutama untuk stok Bahan Bakar Minyak (BBM).
Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Joni Sinatra Ginting menjelaskan jika sejauh ini perihal pertamini memang pihaknya tidak pernah ada diskusi.
“Kalau sejauh ini perihal pertamini kita memang tidak pernah ada diskusi, kita selalu menanggapi dia (pertamini),” kata Joni, Selasa (6/2/2024).
Joni menjelaskan jika yang paling santer adalah masalah untuk perubahan jadwal pembelian Pertalite, yang dilaksanakan oleh masyarakat di sore hari.
“Itu juga sudah menentang, artinya bukan apa-apa. Kalau buat kebijakan publik harusnya itu langsung yang menyentuh masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, jika melihat kebijakan publik maka harus mendahulukan pertimbangan. Apalagi pertamini menurut sebagian orang bermanfaat.
“Satu contoh ilustrasinya begini, kalau misal mungkin pada saat kita beli, wajib sore. Ilustrasinya sederhana saja mungkin,” terangnya.
Politisi Fraksi Demokrat itu juga meminta ada penambahan atau penjadwalan sift khusus untuk pengisian BBM subsidi itu.
“Masa kita harus menunggu sore dulu sampai ada bahan bakarnya, baru mereka siap menjalankan bisnisnya,” tegasnya.
Disini saja, dia meragukan perputaran ekonomi, maka disitu sudah terjadi perdebatan antara penertiban pertamini dengan penerapan jam pengisian di SPBU.(ADV/BE-S)