BERITA ETAM, MUARA WAHAU – Kepala Adat Wehea Ledjie Taq megatakan, ia dan masyarakat Wehea sangat bangga, sebab dalam dua tahun terakhir ini, Lom Plai atau Pesta Adat dan Budaya Wehea mendapatkan apresiasi di tingkat nasional sebagai Karisma Event Nasional (KEN).
Ledjie Taq mengakui semua berkat bantuan dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) dan Provinsi serta kerja keras masyarakat Wehea yang saling bahu membahu. Sehingga menjadi kebanggan buat pihkanya sebagai masyarakat wehea.
“Karena Lom Plai merupakan adat istiadat yang turun temurun dari nenek moyang kami. Sehingga tradisi ini ada sampai sekarang. Lom Plai juga merupakan wujud syukur kami masyarakat wehea terhadap alam. Terhadap jasanya yang memberikan penghidupan dan lingkungan hidup yang layak untuk ditinggali, memberikan udara, air dan tanah yang bersih, sehingga hasil pertanian dapat dinikmati,” tutur Ledjie Taq.
Dalam kesempatan itu juga, ia menyampaikan bahwa masyarakat umum adat wehea tersebar di enam desa di Kecamatan Muara Wahau. Beberapa hal yang ia tekan, pertama, berkaitan dengan pihaknya yang belum mendapatkan kejelasan akan legalitas dari pemerintah, melalui pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat.
“Hal ini sangat kami butuhkan, agar kami dan generasi penerus masyarakat wehea segera mendapatkan kepastian hukum dari pemerintah. Mengingat sejak tahun lalu, kami sudah mengajukan permohonan untuk mendapatkan pengakuan ini,” tegas Ledjie taq, di hadapan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Joni, para pimpinan perangkat daerah Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim dan tamu undandang lainnya serta ribuan masyarakat yang hadir menyaksikan Pucak Acara Pesta Adat dan Budaya Wehea, di Lapangang, Desa Nehas Laih Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutim, Sabtu (19/4/2023).
Yang kedua, yang tidak kalah penting lanjut Ledjie Taq adalah berkaitan dengan insentif dan operasional pengurus lembaga adat, yang sampai saat ini belum berpihak kepada mereka. Ia bersama pengurus berharap, Bupati dapat memberikan perhatian khusus, agar insentif dan operasional bagi lembaga adat ini dapat ditingkatkan lagi.
“Yang ketiga, kami sangat berharap melalui acara lom plai ini, dapat dibantu pembiayaan setiap tahun, guna memeriahkan rangkaian acara. Bantuan itu, baik itu dari provinsi maupun kabupaten, perusahaan CSR dan lebih khusus dari Pemerintah Desa,” pintanya.
“Keempat, kami mohon bapak Pj gubernur dan Bupati, dapat memberikan rekomendasi, keberlakuan khusus kepada putra/putri kami melalui beasiswa sampai tuntas. Baik jenjang pendidkkan SD, SMP, SMA maupun sarjana,” pungkasnya. (etm2)