BERITA ETAM, SANGATTA – Beberapa tahun terakhir ini keamanan informasi menjadi salah satu isu masalah global yang mempengaruhi banyak organisasi dan individu. Insiden keamanan informasi juga dapat terjadi pada sistem jaringan komputer, jaringan perangkat seluler dan bahkan infrastruktur kritis seperti sistem transformasi. Dampak dari insiden keamanan informasi dapat sangat merugikan, termasuk kerugian finansial, kerusakan reputasi dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, pencegahan insiden keamanan informasi harus menjadi prioritas utama bagi organisasi dan individu. Penanganan insiden informasi harus dilakukan secara berhati-hati dan terkoordinasi. Insiden keamanan informasi harus dimulai dari persiapan, pendeteksian, analisis, pemusnahan dan pemulihan hingga pasca insiden.
Hingga setiap tahap harus dilakukan secara cermat dan hati-hati untuk memastikan bahwa insiden keamanan informasi tersebut bisa ditangani dengan benar. Wawasan yang berharga tentang bagaimana menghadapi insiden keamanan informasi dengan mempelajari dari kasus yang akhir-akhir ini sering terjadi, sehingga kita dapat meningkatkan kemampuan kita untuk lebih fokus mencegah dan menangani insiden keamanan informasi itu di masa depan atau masa yang akan mendatang.
Pernyataan itu disampaikan Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Poniso Suryo Renggono pada Sosialisasi Keamanan Informasi yang digagas oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandiaan (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutim, yang diikuti perwakilan seluruh peramgkat daerah (PD) di lingkungan Pemkab Kutim, Selasa (30/4/2024), di Ruang Tempudau, Sekretariat Kabupaten Kutim, Pusat Pemerintahan Pemkab Kutim, Bukit Pelangi, Sangatta.
“Seperti yang kita ketahui, dengan meningkatnya perubahan perkembangan dan pertumbuhan teknologi informasi yang saat ini terjadi membuat kita dituntut untuk selalu bijak dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran-kebocoran informasi yang kita miliki. Dengan meningkatkan serangan siber yang akhir-akhir ini terjadi pembajakan ataupun pengembalian data pribadi secara online melalui akun-akun media sosial yang kita miliki,” kata Asisten Pemkesra Kutim ini.
Salah satu contoh saat kita berkomunikasi dan bermedia sosial kita lebih mudah terhubung dengan dunia luar, sehingga kerawanan keamanan juga semakin meningkat, sambungnya.
Mantan Kepala Dinas Pertanahan Kutim ini berharap, melalui kegiatan ini sosialisasi ini Dinas Kominfo Staper Kutim diharapkan mampu memberikan pemahaman, tentang pentingnya menjaga keamanan informasi. Terutama tentang menjaga data-data pribadi, sehingga semua elemen masyarakat bisa berperan aktif untuk membangun mindset dan mengedepankan akan pentingnya kesadaran menjaga keamanan informasi.
“Oleh karena itu kepada seluruh OPD dan para undangan diharapkan untuk dapat mengikuti kegiatan secara sungguh sehingga mampu memahami apa yang disampaikan narasumber untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dan informasi di lingkungan pemerintah Kabupaten Kutai Timur,” pungkasnya. (etm2)