Samarinda – Dikembalikannya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Samarinda kini sudah mulai berlangsung.
Sebelumnya sepanjang Sungai Karang Mumus (SKM) di Jalan Tarmidi sudah berlangsung. Nantinya semua sisi atas sungai diwajibkan kosong.
Hal itu disambut baik oleh Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Jasno.
“Upaya normalisasi SKM untuk kawwasan Jalan Tarmidi sudah mulai dilaksanakan. Memang seharusnya disepanjang SKM ini tidak boleh ada bangunan dan ditinggali,” ungkap Jasno, Minggu (26/5/2024).
Menurut laporan yang masuk di Komisi III, nantinya disepanjang sungai tersebut bakal diturab, kemudian akan dibuatkan taman.
“Karena disepanjang SKM itu kita berharap tidak ada bangunan apapun, sehingga bisa difungsikan sebagai RTH. Kemudian bisa jadi taman wisata bagi masyarakat,” jelasnya.
Sebelum Jalan Tarmidi ini, pembersihan juga sudah dilakukan pada segmen Jalan Ruhui Rahayu dan Dr Soetomo pada tahun lalu.
“Jadi tidak hanya di Jalan Ruhui Rahayu saja, tetapi Dr Soetomo juga, disambung lagi di Jalan Tarmidi. Kini sudah mulai proses pembersihannya,” lanjutnya.
Menurut Jasno, Rencananya setelah dilakukan normalisasi dan penurapan, kawasan ini akan difungsikan sebagai RTH dan taman wisata bagi masyarakat.
“Masyarakat juga harus terlibat dalam menjaga kebersihan di sungai. Jangan sudah dibersihakan seperti itu, mereka buang sampah sembarangan ke sungai,” umbuhnya.
Jasno menegaskan bahwa masyarakat juga harus mendukung fungsi sungai yang ingin dicapai usai dilakukan normalisasi kedepannya.
“Normalisasi sungai di Samarinda ini memang menunjukkan kemajuan yang signifikan. Apalagi di pinggiran SKM untuk Jalan Tarmidi sudah mulai dibersihkan,” tukasnya.
Normalisasi ini diharapkan dapat mengurangi banjir di Samarinda dan menjadikan SKM sebagai destinasi wisata yang menarik.
Selain mengurangi banjir, normalisasi sungai ini juga diharapkan dapat membuka akses bagi kapal-kapal wisata, yang saat ini masih terhalang karena kondisi sungai yang sempit.
Di mana ia berharap SKM ini bisa seperti sungai-sungai yang ada di Surabaya, bersih dan bisa menjadi destinasi dan hiburan untuk masyarakat Samarinda.
Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, SKM diharapkan sudah bebas dari rumah-rumah warga, dengan sungai yang lebih lebar dan berfungsi optimal.
“Paling tidak dua tiga tahun ke depan SKM sudah bebas dari rumah-rumah masyarakat, diturap dan normalisasi sehingga air itu bisa kembali seperti fungsinya,” pungkasnya. (adv/be-s/ foto : ist)