BERITA ETAM, YOGYAKARTA – Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat 112 Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) Management Handling Panggilan Kegawat Daruratan dan Peningkatan Softskill Operator Call Center Kabupaten Kutim.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tanggal 29 – 30 Mei 2024 dan diikuti para operator Layanan Call Center 112 pada Diskominfo Staper Kutim di Hotel Khas Tugu, Yogyarakarta dibuka oleh Kepala Diskominfo Staper Kutim Ronny Bonar H Siburian yang turut didampingi Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) dan Kehumasan Lisa Komentin.
Dalam kesempatan itu, Kepala Diskominfo Ronny Bonar H Siburian mengatakan Bimtek Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat 112 itu sangat penting untuk diikuti para operator. Karena mereka merupakan garda terdepan dari dalam layanan call center 112.
“Karena memang selama ini, dalam menyampaikan laporan ke kadang-kadang menyampaikan informasi itu kurang dipahami, maksud dalam penyampaiannya. Maka, dengan dengan adanya Bimtek ini akan membuka wawasan teman-teman di lapangan atau teman-teman yang sebagai operator 112,” jelas Ronny (sapaan akrabnya).
Sehingga nanti mereka bisa memahami dengan mudah atau menangkap isi pesan yang disampaikan masyarakat. Khususnya terkait kegawat daruratn, seperti kebakaran, kecelakaan perkelahian dan kejadian kegawat daruratan lainnya.
“Dengan begitu laporan itu bisa disampaikan secara cepat dan tepat. Sehingga dapat dilakukan penindakan oleh instansi terkait, misalnya pihak Rumah Sakit, BPBD, Kepolisian dan organisasi terkait lainnya,” ucapnya.
“Dengan Bimtek ini diharapkan para operator bisa menambah ilmu menambah pengetahuan. Bagaimana cara menanggapi cara memahami apa yang dilakukan apabila terjadi,” terang Ronny.
Lebih lanjut Ronny menambahkan, bahwa layanan 112 belum maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat Kutim. Hal itu, menurutnya masih perlu sosialisasi kepada masyarakat. Sebab, layanan call center 112 Kutim baru sekitar 2 tahunan sejak dilaunching pada Desember 2021 lalu.
Sebelumnya, Kepala Bidang IKP dan Kehumasan Diskominfo Staper Kutim, Lisa Komentin mengatakan, untuk tingkat SDM Bimtek dilaksanakan setiap tahun. Namun sebelumnya operator Call Center hanya berjumlah 3 orang dan tahun ini tambah.
“Mereka memiliki siff, satu siff 2 orang. Mereka ini rata-rata masih baru, jadi tolong kepada narasumber, agar diberikan pemahaman kepada mereka terkait dengan pelayanan call center 112. Sehingga mereka benar-benar bisa memahami tugas dan bagaimana cara melayani dengan baik,” pinta Ica (sapaan akrabnya).(etm2/adv)