BERITA ETAM, SANGATTA – Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) merupakan proses penilaian secara sistematis melalui verifikasi dan validasi informasi, terhadap hasil penilaian mandiri untuk mengukur tingkat kematangan penyelenggaraan Statistik Sektoral.
Penerapan EPSS di tingkat Kabupaten, perlu dibentuk Tim Penilai Intern (TPI) yang bertugas untuk menilai serta mengukur tingkat kematangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang terdiri dari beberapa Perangkat Daerah di Lingkup pemerintah daerah.
Untuk tahun ini, kegiatan EPSS telah memasuki tahapan penilaian interview yang akan dilakukan oleh Tim Penilai Badan (TPB) BPS terhadap Tim Penilai Internal (TPI) pemerintah daerah.
Kamis (28/6/2024) kemarin, bertempat di Ruang Rapat Diskominfo Staper Kutim, digelar penilaian inteview TPI Kutim yang dilakukan oleh TPB BPS Penajam Paser Utara (PPU) yang dilaksanakan secara online (via Zoom).
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Kepala Diskominfo Staper yang diwakili oleh Sekretaris Rasyid, Plt Kabid Statistik dan Persandian sekaligus Kabid Aptika, Diar Fauzi Wiranata, perwakilan Bappeda, Disdukcapil serta Dinkes.
Plt Kabid Statistik dan Persandian Diar Fauzi mengatakan, EPSS sendiri bertujuan untuk mengukur capaian kemajuan penyelenggaraan statistik sektoral pada instansi pusat dan pemerintah daerah, meningkatkan kualitas penyelenggaraan statistik sektoral pada instansi pusat dan pemerintah daerah, meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang statistik pada instansi dan pemerintah daerah.
“Adapun tahapan EPSS sendiri, terdiri dari dari penilaian mandiri, penilaian dokumen, penilaian Interviu serta penilaian visitasi,” ujarnya.
Kemudian, dalam proses penilaian EPSS terdapat lima domain yang akan menjadi konsentrasi oleh TBP. Yakni, prinsip satu data, kualitas data, proses bisnis statistik, kelembagaan serta statistik nasional. Selain itu, dirinya juga menekankan, agar seluruh PD terkait bisa memperhatikan setiap program yang akan dilaksanakan mulai dari perencanaan, proses oembangunan sampai dengan asas manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat, sebagai objek utama Pembangunan
“Kita tentunya sudah bisa mengukur bagaimana hasil dari pembangunan itu. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, salah satu faktor penentunya adalah data-data statistik yang akurat dan yang bisa dipertanggung jawabkan,” urainya.
Terakhir, dirinya berharap dengan adanya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, terutama PD terkait dalam setiap proses pembanguan dapat meningkatkan nilai indeks tahun 2024. Sehingga dapat mencapai target indeks yang diharapkan. (etm3/adv)