Berita  

DWP Kutim Gelar Pelatihan Sambal Udang Rebon dan Abon Cakalang, Diikuti 50 Peserta

BERITA ETAM, SANGATTA – Kamis, (25/7/2024), Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar menggelar Pelatihan Pembuatan Sambal Udang Rebon dan Abon Cakalang. Pelatihan yang diikuti sekitar 50 peserta yang merupakan kaum hawa yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun sebagai isteri PNS. Dan merupakan perwakilan dari masing-masing perangkat daerah (PD), ini dibuka Ketua DWP Kabupaten Kutim, Ny Lisnawarty Rizali, Teras Belad (Café & Resto), Sangatta Selatan, Kamis, (25/7/2024).

Ketua DWP Kutim Ny Lisnawarty Rizali, dalam kesempatan itu mengatakan, tujuan pelatihan itu, untuk menjalin silaturahmi antara sesama anggota DWP Kutim. Lebih lanjut, Lisnawarty mengatakan kegiatan itu merupakan program kerja DWP Kutim pada Bidang Ekonomi.

“Kegiatan ini sangat menarik bagi saya dan sudah lama saya idam-idamkan. Kita bersyukur bisa terealisasi pelatihan pembuatan abon ikan dan sambal udang ini. Kadang kala kita melihat, ikan di pasar itu musiman ya? Ada saat banjir ikan dan ada saat kosong. Nah, ketika ikan banyak di pasar tentunya harganya relatif murah, kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan,” tutur isteri Sekretaris Daerah Kabupaten Kutim Rizali Hadi ini.

Lisnawarty berharap bagi peserta yang mengikuti pelatihan itu, produk yang dibuat nanti akan sangat bermanfaat. Selain bisa konsumsi secara pribadi untuk keluarga, produk tersebut juga bisa dikembangkan, sehingga akan menjadi penghasilan lain.

“Jadi tidak hanya dikonsumsi keluarga saja. Jadi ke depannya harapan saya dalam kegiatan ini, ibu-ibu nanti betul-betul dapat menyimak apa yang disampaikan oleh narasumber sehingga tidak sia-sia,” pintanya.

Lebih lanjut dirinya memberikan contoh, sosok Vera Verial yang menjadi narasumber dalam pelatihan itu, adalah seorang Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D). Yang perlu diikuti jejaknya, yang walaupun sudah punya gaji, tapi juga memiliki usaha lainnya. Sehingga tidak ada pengahalang, jika ingin menjadi pelaku-pelaku usaha (UMKM), tidak menjadi penghalang untuk berkreasi dan mencari nafkah tambahan buat keluarga.

“Harapan saya, kedepannya setelah pelatihan ini, ibu-ibu membuat kelompok masing-masing. Karena ibu-ibu di sini sudah mendapat ilmu, nanti sepulang dari sini ada tindaklanjutnya, jangan hanya sampai di sini berhenti,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu Lisnawarty juga meminta, agar peserta bisa membagikan ilmu yang sudah disapatkan selama peltihan, kepada anggotanya lainnya, yang tidak sempat mengikuti.

Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa setelah pelatihan itu, pihaknya akan memantau SKPD-SKPD mana yang sudah membuat kelompok untuk menindaklanjuti pelatihan tersebut.

“Saya harap ibu-ibu DWP bisa mandiri dalam ekonomi. Sebab, akan masanya purna tugas, baik ibu sebagai PNS atau suaminya yang PNS. Secara otomatis penghasilan kita akan menurun, sementara kebutuhan kita tidak menurun, semakin bertambah. Sehingga kita perlu siapkan diri untuk mempunyai ketrampilan-ketrampilan seperti pelatihan kita hari ini,” pungkasnya.

“Inilah gunanya pelatihan ini, tolong disimak baik-baik, setelah ini silahkan dipraktekkan kalau ada kendala silahkan berkoordinasi dengan kami (DWP Kabupaten),” tutupnya. (etm2/adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *