Berita  

Upaya Turunkan Stunting, DPPKB Kutim Terus Tingkatkan Kapasitas Poktan

SANGATTA – Bertepatan dengan puncak perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas), Kamis (7/7/2022), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur (Kutim) terus melakukan peningkatan kapasitas terhadap Kelompok Kegiatan (Poktan) Bina Keluarga Balita (BKB).

Dalam kesempatan ini BKB se Kecamatan Rantau Pulung mendapatkan bimbingan pengelolaan kelompok dan bimbingan pengisian Kartu Kembang Anak (KKA), selain itu diberikan juga edukasi cara pencegahan stunting dari hulu ke hilir serta penekanan pentingnya untuk memperhatikan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi seorang anak.

Kegiatan di laksanakan di ruang pertemuan Desa Rantau Makmur Kecamatan Rantau Pulung dengan diikuti peserta sebanyak 31 orang yang terdiri dari Ketua PKK Desa dan Kader BKB dari sembilan Desa di Rantau Pulung dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).

Mewakili Kepala Dinas PPKB Kutim dr Setiadi Halim, Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Yuliana Kala Lembang sekaligus sebagai pemateri menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas para kader BKB, meningkatkan kesadaran dan fungsi kader BKB terhadap percepatan penurunan stunting di Kutim.

“Mari bahu membahu dengan pemerintah dalam upaya mencapai target prevalensi stunting ke angka 14 persen di tahun 2024” ajaknya.

Dirinya mengatakan peran kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) dalam penurunan stunting sangat besar, karna bersentuhan langsung dengan kelompok sasaran balita (0 – 6 tahun).

“Melalui BKB, balita dapat di deteksi secara dini tentang perkembangannya. Pemantauan di lakukan sesuai kelompok usia yaitu, 0-1 tahun, 1-2 tahun, 2-3 tahun, 3-4 tahun, 4-5 tahun, dan 5 – 6 tahun. Pemantauan di lakukan dengan menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA),” jelasnya.

Untuk itu, sambung Yuliana, pembinaan langsung kelapangan seperti ini sangat di butuhkan oleh masyarakat, agar mereka terus termotivasi untuk bergerak bersama menuntaskan masalah stunting, khususnya di Kutai Timur.

“Kepada semua kader di harapkan agar senantiasa menambah pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, agar stunting dapat dicegah,” pinta Yuliana. (G-S02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *