BERITA ETAM, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), dalam hal ini Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, mengapresiasi para penerima Penghargaan di Bidang Lingkungan Hidup tahun 2022 tingkat Provinsi Kaltim hingga Penghargaan Nasional. Baik kepada individu, sekolah, maupun kepada Badan Usaha yang telah berpartisipasi dalam memperhatikan lingkungan di Kabupaten Kutim.
“Selamat kepada semua penerima penggargaan tersebut. Atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan dalam upaya memperhatikan lingkungan,” ucap Bupati Ardiansyah Sulaiman, pada acara penyerahan Penghargaan di Bidang Lingkungan Hidup tahun 2022, di Ruang Tempudau, Kantor Sekretariat Pemkab Kutim, yang turut disakasikan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Daerah (Sekda) Rizali Hadi, Kepala Aji wijaya Effendie, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kutim Irma Yuwinda serta undangan lainnya.
Ardiansyah menyebut, penghargaan tersebut sesungguhnya merupakan penghargaan yang rutin diberikan oleh pemerintah, kepada para pelaku pemerhati lingkungan.
“Tapi bagi kita di Kutim, ini harus dijadikan suatu tujuan. Kenapa? Sebab, Kabupaten Kutim Timur ini wilayahnya adalah wilayah pengembangan Sumber Daya Alam (SDA). Begitu kita mendengarkan kata SDA, pasti bersinggungan dengan SDA,” tuturnya.
Didalam pengembangan SDA tersebut, sambung Ardiansyah, didalam ada tambang dengan plus-minusnya. Masalah tambang ini, memang telah menjadi salah satu sorotan dunia. Disisi lain, Kutim juga memiliki SDA lainnya, yaitu minyak dan gas .
“Tentu ini menjadi sorotan dunia, karena terus mengambil sumber-sumber yang ada di perut bumi dengan plus-minusnya,” kata suami Siti Robiah ini.
Lebih lanjut, ia menambahkan, bahwa di Kabupaten Kutim masih terdapat hutan, yang luasannya hampir 60 persen. Pemerintah terus mencermati beberapa dunia usaha yang melaksanakan kegiatan SDA dan mereka masih memiliki komitmen tentang konservasi alam.
“Nah ini yang juga menjadi salah satu kebanggaan kita di Kutim, banyak pribadi-pribadi yang masih aktif membarikan pemahaman (edukasi) tentang lingkungan,” ujarnya.
Seperti Nurul Mutia Karim, salah satu pensiunan PT KPC, sambung Ardiansyah sembari memberikan apresiasi. Dikatakan, secara pribadi (Nurul) telah melanglang buana memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan pemanfaatan barang-barang yang dikategori sampah, tetapi masih bisa dimanfaatkan sampai sekarang tetap eksis.
“Terima kasih banyak kepada ibu Nurul Karim,” sebut Ardiansyah dihadapan para penerima penghargaan lainnya.
Selanjutnya, jug ada seorang pemuda yang sejak tahun 2005 lalu telah bersinggungan dgn sampah, alnut Ardiansyah. Hingga sampai dengan saat ini, mampu menghidupkan keluarganya, yaitu Andika Yohantoro.
“Saya paham betul, bahkan sejak masih di DPRD saya sering mengikuti kegiatan-kegiatannya,” ujarnya.
Bahkan, Andika merupakan Ketua Remaja Kreatif Peduli Lingkungan (RKPL) Kutim. Hingga saat ini sudah memproduksi kompos 15 ton per bulan.
“Alhamdulillah, hasil dari sampah yang sudah diproduksi, bahkan beberapa percobaannya telah memproduksi bahan bakar minyak (BBM), namun masih dikonsumsi secara pribadi. Sudah mampu menghidupkan mobilnya sendiri, maka dari itu pemerintah memberikan penghargaan,” ungkap Ardiansyah yang juga sebagai pengagas kegiatan Jum’at Bersih ini.
Selain itu, di Kutim telah banyak muncul pemerhati-pemerhati lingkungan. Di Kabupaten Kutim sudah memiliki Asosiasi Bank Sampah Indonesia (Asobsi) Kutim. Dari kegiatan Asobsi Kutim, sampah plastik dijadikan biji plastik dan sudah dibooking oleh beberapa daerah, untuk menjadi produknya.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan segera diresmikan workshopnya dan alhamdulillah sudah banyak bank sampah yang bermunculan di kutim. Kita harapkan ini menjadi salah satu potensi sendiri bagi Kutim, kita lihat sampah disalah satu sisi ada negatif, tapi selain itu, sampah juga memberikan kontribusi bagi ekonomi rumah tangga,” imbuhnya.
Tak kalah penting, kata Ardiansyah, anak-anak didik Kutim harus terus diberikan arahan untuk mengikuti program adiwiyata dimasing-masing sekolahnya. Disamping itu, Pemerintah juga telah menggulirkan program kampung iklim (Proklim) dan ini telah melibatkan dunia usaha, seperti PT PAMA, KPC, Pertamina dan perusauhaan lainnya.
“Alhamduillah beberapa perusahaan ini telah mendukung kegiatan Proklim ini. Saya berharap, hal-hal yang berkiatan dengan lingkungan ini, menjadi kewajiban kita untuk mmemeprhatikannya. Dan ternyata ini memberikan kontribusi yang sangat besar, baik secara ekonomi (keluarga) maupun untuk kesehatan,” pungkasnya.(*/etm2/ADV)