Berita  

Poktan Abadi Jaya di Desa Miau Baru Jadi Pilot Project Pentani Digital 4.0

BERITA ETAM, KONGBENG – Kelompok Tani (Poktan) Abadi Jaya, Desa Miau Baru Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi salah satu pilot project Petani Digital 4.0 dalam rangka pemanfaatan teknologi digital untuk kesejahteraan petani Indonesia. Kegiatan tersebut diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Informatika RI, bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur.

Pemanfaatan teknologi digital ini dirangkai dalam acara Panen Raya Petani Digital 4.0 dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Plt Asisten Administrasi Umum Yuriansyah, yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kutim, Anggota DPRD Kutim Arang Jau, Kepala Dinas Pertanian Dyah Ratnaningrum, Camat Kongbeng Petrus Ivung, Kapolsek Kongbeng Iptu Satria Yhuda, Kepala Desa Miau Baru Luis Langet, Kepala Adat Desa Miau Baru Martin Langet, serta undangan lainnya, di area persawahan Poktan Abadi Jaya, Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kamis (25/8/2022).

Perwakilan Dirjen Aplikasi Informatika Kementrian Kominfo melalui Direktur Ekonomi Digital, I Nyoman Adhiarna, berharap kegiatan Panen Raya Petani Digital 4.0 dapat berbagi pengetahuan dan memotivasi dalam melanjutkan pemanfaatan teknologi digital sektor pertanian di Kabupaten Kutai Timur.

Ia menyebut, berdasarkan data BPS tahun 2022 jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 275,7 juta jiwa. Angka ini menunjukkan bahwa kebutuhan pangan nasional akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Indonesia.

“Di sisi lain, hadirnya pandemi Covid-19 yang melanda sejak tahun 2020, tidak dapat dipungkiri juga menambah tantangan lain, karena telah memukul banyak sektor dan membuat banyak orang kehilangan pekerjaan,” jelas I Nyoman Adhiarna, yang hadir melalui virtual itu.

Kondisi ini, sambung I Nyoman Adhiarna, tentunya tidak boleh dibiarkan terus-menerus. Oleh sebab itu upaya transformasi digital terus didorong dan dipercepat, agar dapat segera mencari solusi untuk keluar dari krisis. Salah satunya, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital di sektor pertanian.

“Berdasarkan data BPS tahun 2021 sektor pertanian telah berkontribusi dalam menyumbangkan sekitar 13,2 persen dari total pendapatan produk domestik bruto. Selain itu sektor pertanian juga turut menyerap jumlah tenaga kerja paling tinggi di Indonesia yaitu tercatat 135 juta penduduk usia kerja 30 persen diantaranya bekerja di sektor pertanian,” ungkapnya.

Menurutnya, hal membuktikan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dan strategis dalam penopang perekonomian nasional, sejalan dengan tujuan pemerintah Indonesia serta gagasan dari Presiden Joko Widodo, dalam menciptakan ekosistem pendukung implementasi teknologi digital yang berkelanjutan.

“Kami di sini untuk memfasilitasi integrasi penggunaan teknologi untuk peningkatan produktivitas, efisiensi dan kualitas layanan gerakan petani digital 4.0 menjadi sebuah upaya inisiatif, yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas sektor pertanian Indonesia,” harapnya.

Lebih jauh ia berharap, melalui program itu mampu memberikan peran lebih besar kepada pemerintah, khususnya Kementerian komunikasi dan Informatika sebagai fasilitator dalam penerapan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait. Terutama Kementerian Pertanian serta startup digital-digital pertanyaan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia.

“Dan diharapkan rata-rata sekarang dapat menggali ilmu dan pemahaman terkait pemanfaatan teknologi digital pertanian di Indonesia di masa kini dan esok,” tutupnya.(etm2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *