BERITA ETAM, KONGBENG – Anggota Dewan Perwakil Rakyat Daerah (DPRD), dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Arang Jau, mengapresiasi PT Gunung Gajah Abadi (GGA) yang turut berkontribusi dalam rencana pembuatan Beduk Kaldas Nusantara Gunung Gajah Abadi persiapan menyambut Ibu Kota Negera Nusantara (IKN-Nusatara) di Kalimnatan Timur. Yakni, dengan menyumbangkan salah satu kayu (meranti merah) terbesar yang ada diareal produksi PT GGA, sebagai bahan baku pembuatan Beduk Kaldas Nusantara.
Arang Jau yang hadir langsung menyaksikan penebangan kayu, yang diperkirakan memiliki Panjang 22 meter dengan diameter 220 cm tersebut menyebut, hal itu membuktikan PT GGA ikut mendukung dalam rencana panitia dari NU dalam rangka dalam pembuatan beduk yang terbuat dari kayu.
“Ini akan tercatat sebagai sejarah, bahwa PT GGA yang ada di Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur ini turut menyumbang beduk untuk kepentingan IKN. Juga beduk ini akan diikutkan dalam rekor MURI sebagai beduk terpanjang di dunia,” ungkap Arang Jau, saat ditemui media ini, usai menyaksikan penebangan pohon milik PT GGA tersebut.
Areng Jau yang merupakan perwakilan dari Dapil III ini berharap, proses pembuatan beduk itu bisa berjalan dengan baik. Sehingga nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya di Kaltim.
Ditempat yang sama, Manajemen PT GGA melalui Kabid PMDH PT GGA Hartilapno mengatakan, penebangan pohon besar itu sebagai bukti nyata yang akan dilihat generasi muda, pembuatan beduk terbesar di dunia itu, bahan bakunya berasal dari kekayaan alam yang ada Kabupaten Kutai Timur. Tepatnya kayu yang terdapat di PT GGA, yang terletak di Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng ini.
“Sehingga pada saat peresmian IKN, bukan sirene lagi yang dibunyikan. Namu ada Beduk Kaldas (Kalimantan Damai, aman sejahtera) Nusantara Gunung Gajah ini. Proses pembautan diperkiraan enam bulan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Santri Kutim Mohammad Yasin Bowo berterima kasih kepada PT Gunung Gajah Abadi yang mendukung rencana dari pihak pantia, dalam rangka membuatan beduk yang terbuat dari kayu
“Ini menjadi kebanggan bagi kita semua. Harapan kami, ini juga berdampak pada kegiatan pengelolaan hutan di PT GGA. Karena ini adalah bentuk keseriusan dalam membina mengelola hutan ini supaya tetap lestari, ini terbukti dengan kondisi pohon yang ada masih cukup besar ada di GGA,” terangnya.
Dalam kegiatan itu, hadir pula Kepala Desa Miau Baru Luis Langat, Manajemen PT GGA dan jajarannya, Pengurus Santri Kutim dan undangan lainnya. (etm2/etm3).