Berita  

Tingkatkan Produksi Petani, Bangsal Pasca Panen dan Solar Dryer Dome Kaubun di Resmikan

BERITA ETAM, KAUBUN – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Kadungan Jaya Kecamatan Kaubun kini memiliki fasilitas sarana pengolahan holtikultura berupa Bangsal Pasca Panen dan Solar Dryer Dome.

Bangunan Pengolahan Komoditas Holtikultura yang bersumber dari APBN 2022 oleh Direktorat Jendral (Dirjen) Holtikultura Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Dinas Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini diresmikan oleh Direktur Buah dan Holtikultura Kementan, Liperdi Lukman, kamis (29/9/2022) di Desa Kadungan Jaya Kaubun.

Peresmian Bangsal Pasca Panen ditandai dengan pemotongan pita, sedangkan peresmian Solar Dryer Dome ditandai dengan membuka pintu bangunan tersebut oleh Direktur Buah dan Holtikultura Kementan, Liperdi Lukman dan turut disaksikan oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Ketua DPRD Joni beserta 4 anggota DPRD lainnya, Kadis Pangan dan Holtikultura Kaltim Siti Fariysah Yana, Kepala Kantor Bea Cukai Sangatta Benny Wismo Noegroho, Ketua TP PKK Kutim Hj Siti Robiah, Perwakilan PT GAM, beberapa Kepala Perangkat Daerah di Pemkab Kutim, Camat Kaubun Saprani, Ketua Gapoktan Berkah Bersatu dan lainnya.

Peresmian Solar Dryer Dome ditandai dengan membuka pintu oleh Direktur Buah dan Holtikultura Kementan, Liperdi Lukman.

Ditemui usai kegiatan, Liperdi Lukman mengatakan bangsal ini merupakan program untuk mendukung di daerah-daerah yang sentranya sudah ada produksinya. “Jadi kalau sudah tersedia bahan bakunya, maka harus didorong juga hilirisasinya, salah satunya kita siapkan bangsal,” ujar Liperdi.

Di bangsal ini, sambungnya, ada alat pengolahannya sehingga bisa diklasifikasi grade A, B dan C. Kalau grade A bisa dijual segar, sedangkan yang tidak bisa jadi grade A maka dijadikan olahan sehingga bisa meningkatkan nilai tambah.

Disamping itu dirinya menyebut Kutim luar biasa, mungkin orang lain mengetahui Kutim ini hanya tambang dan sawitnya namun ternyata ada potensi yang luar biasa disektor holtikultura.

Foto bersama di depan bangunan Solar Dryer Dome.

“Khususnya pisang gereceknya, saya tadi sudah merasakan dan cita rasanya memang luar biasa. Kedepan potensi ini harus didorong lagi, apalagi sudah ada pangsa ekspornya,” pesannya.

Sedangkan Bupati Kutim Ardiansyah mengatakan terkait Bangsal Pasca Panen dan Solar Dryer Dome ini peralatannya dalam waktu dekat akan di isi, untuk biayanya dari Kementerian Pertanian jadi tidak ada masalah.

“Harapannya dengan adanya Bangsal Pasca Panen dan Solar Dryer Dome dapat meningkatkan produksi petani. Petani yang ingin mengeringkan produknya bisa dilakukan di tempat itu,” pungkas Ardiansyah.

Foto bersama di depan Bangsal Pasca Panen.

Sebagai informasi bangsal pascapanen merupakan bangunan berupa gudang yang sesuai sepesifikasi peruntukannya untuk aktifitas tahapan penganan pascapanen seperti tempat penerimaan pasokan produk, pembongkaran muatan, penyimpanan, pemeriksaan, pencatatan pasokan, pemilahan produk, pembersihan atau pencucian.

Sedangkan Solar dryer dome merupakan pengeringan menggunakan tenaga matahari, Solar Dryer Dome yang bentuknya seperti kubah ini merupakan inovasi pengeringan hasil pertanian yang digunakan untuk produk hortikultura.

Keuntungan menggunakan dome dibanding pengeringan tradisional adalah pengeringan menjadi dua kali lebih cepat. Selain itu pada saat malam hari petani tidak perlu mengeluarkan produknya dari dome dan produknya menjadi lebih hygienes. (etm1).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *