BERITA ETAM, SANGATTA – Dinas Komunikasi dan Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfo Perstik) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar rapat evaluasi program Pembangunan Desa 3435 non 3 T (tertinggal, terdepan dan terluar) yang kegiatannya saat ini sedang berjalan. Kamis (13/10/2022) di ruang Rapat Diskominfo Perstik .
Rapat ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Kadis Kominfo Perstik Ery Mulyadi beserta jajarannya, Antonius Verianto, Fay Ramadhan, F Linting dari Telkomsel, Ivansyah dari Indosat dan Yudhi Kurniawan dari Fiber Home. Sementara itu ikut juga secara virtual dari Dirjen Telekomunikasi Kementerian Kominfo RI Muh. Ridwan Rauf, Arlina Dwiyana dan Franke Ann Hirt.
Pada kesempatan ini Wabup Kasmidi Bulang mengucapkan terimakasih karena Kutim dapat program pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G dan peningkatan jaringan di 56 lokasi.
Dirinya berharap agar selalu terjalin koordinasi dan komunikasi terutama data atau tempat yang akan dibangun. Hal ini agar Pemkab Kutim bisa membantu apabila saat dilapangan terutama di desa-desa terjadi kendala.
“Harapannya jaringan ini bisa cepat terbangun dan area blank spot bisa teratasi,” pesan Kasmidi.
Ditemui usai rapat evaluasi, Kadis Kominfo Perstik Ery Mulyadi mengatakan Program 3435 non 3 T ini merupakan program dari Kementrian Kominfo yang memberikan penugasan kepada para provider untuk membangun daerah-daerah yang masih kesulitan layanan jangkauan telekomunikasi.
Kadis Kominfo Perstik Kutim Ery Mulyadi.
“Untuk program tersebut Kutim mendapatkan di 56 lokasi yang akan dilakukan pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G dan peningkatan jaringan yang tersebar di 15 kecamatan. 56 tower tersebut terdiri dari 30 tower dibangun Indosat, 18 tower oleh Telkomsel dan 8 tower akan dibangun PT XL untuk mengatasi blank spot,” kata Ery.
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan, sambung Ery, progressnya saat ini sudah berproses dan sesuai target yang ditetapkan Kementrian Kominfo semuanya harus selesai di tahun 2022 ini.
“Seperti yang disampaikan oleh Dirjen Telekomunikasi Kementrian Kominfo tadi, apabila provider tidak bisa menyelesaikannya maka akan ada sanksi yang diberikan,” beber Ery.
Dalam rapat evaluasi ini juga terungkap akan ada tambahan pembangunan BTS dari program BAKTI dan program ini diluar dari program 3435 non 3 T.
“Secara karakteristik wilayah sebenarnya Kutim memenuhi kriteria 3 T, karena daerah terluar kita seperti Sandaran, Busang masih ada yang blank spot. Mudah-mudahan ada tambahan dari program BAKTI, karena masih menunggu penetapannya dari Kementrian Kominfo,” harapnya.
Kemudian disampaikan juga, Kominfo Kutim sudah mengusulkan relokasi pembangunan agar 37 titik blankspot di Kutim bisa tercover melalui program 3435 non 3 T tadi.
“Pada intinya pihak provider siap merelokasi sepanjang mendapatkan tugas dari Kementrian Kominfo,” tutur Ery. (etm1)