BERITA ETAM, SANGATTA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata menggelar Pelatihan Pembuatan Ecoprint Keramik, Guna mendorong dan menumbuhkembangkan potensi pelaku ekonomi kreatif di Kutai Timur (Kutim), Rabu (26/10/2022) di Gedung Wanita Bukit Pelangi Sangatta.
Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata melalui Kabid Pemasaran Desi Wahyu Fitrisia dengan diikuti 60 orang peserta yang terdiri dari perwakilan-perwakilan dari organisasi yang tergabung di GOW. Sebagai narasumber pelatihan ini Ketua Persit Chandra Kirana Kutim Tantri Yustikarini.
Ketua GOW Kutim Tirah Satriani dalam sambutannya berharap pelatihan yang dilaksankan ini bisa bermanfaat buat semuanya dan tidak hanya sebatas sampai disini saja, namun dapat mengembangkan kreatifitas untuk menjadi pelaku ekonomi kreatif.
“Kalau nanti ada kesulitan terkait pelatihan ini bisa menghubungi Saya atau Dinas Pariwisata, karena di Dispar khususny di Bidang Ekonomi Kreatif membina produk-produk UMKM,” ujarnya.
Ditempat itu, Ketua Persit Chandra Kirana Kutim Tantri Yustikarini mengatakan secara umum Ecoprint banyak dikenal untuk kain namun dikesempatan ini pihaknya ingin membuka mata semua orang bahwa Ecoprint bisa juga dilakukan di keramik, kulit atau pun di kertas.
“Saya berkeinginan Ecoprint bisa diterima disini (Kutim). Caranya dengan menampilkan produk berbeda dari biasanya, seperti Ecoprint Keramik,” ujarnya.
Tantri menambahkan, pada dasarnya Ecoprint Keramik ini sama dengan Ecoprint pada kain namun disini memakai media keramik. Ecoprint mencetak warna daun di keramik dengan tujuan agar lebih menonjolkan estetika dan keindahan.
“Bahan yang digunakan adalah keramik bakar namun yang belum digrasir atau masih kasar, selain itu bahan Mordan, Daun, Kain Blangket, Plastik dan Lakban,” tutur Tantri.
Cara pembuatannya, sambung Tantri dengan memasukan keramik dan kain blangket kedalam bahan mordan yang sudah dilarutkan dalam air 3 liter air dan rendam selama kurang lebih 30 menit. Selanjutnya angkat keramik dan tiriskan.
“Ambil kain blangket, peras sampai tidak ada lagi air yang menetes, kemudian rentangkan plastik dan tata daun diatas kain blangket sesuai selera,” jelasnya.
Selanjutnya, sambung Ia, lilitkan lakban mengelilingi keramik yang sudah terbungkus kain blangket dan plastik dan dikukus selama kurang lebih 2 jam.
“Setelah dikukus 2 jam, buka lilitan dan bersihkan daun-daun yang menempel di keramik kemudian anginkan. Terakhir keramik di pernis untuk menimbulkan efek glossy dan menonjolkan motif pada keramik,” pungkasnya. (etm1)