BERITA ETAM, SANGATTA – Ketua Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kutai Timur (Kutim) Kasmidi Bulang bersama tim pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS melakukan kunjungan kerja ke Site PT Kaltim Prima Coal (KPC), kamis (27/10/2022).
Kunjungan ini sekaligus menghadiri paparan Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV yang dilaksanakan PT KPC di Coffee Shop Tanjung Bara Sangatta. Selaku narasumber di kegiatan ini Manager Occupational Health and Safety Untung Suhartanto dan Manager Community Empowerment Nanang Supriyadi.
Dikesempatan ini GM ESD PT KPC Wawan Setiawan menyampaikan PT KPC merupakan sebuah keluarga besar karena karyawannya berjumlah 4.600 orang ditambah 25.000 orang dari kontraktor, sementara jumlah penderita HIV dari tahun ketahun cenderung meningkat, oleh karena itu pihaknya berkomitmen untuk menjaganya melalui Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV.
“Kita bersama-sama KPAD berjuang agar Kutim sehat dan prevelensi penyebaran HIV/AIDS bisa berkurang,” ujar Wawan.
Sementara itu Ketua KPAD Kutim yang juga Wakil Bupati Kasmidi Bulang menyampaikan kedatangannya ini bertujuan untuk melihat program yang sudah dilakukan PT KPC untuk penanggulangan HIV/AIDS yang ada di lingkungan PT KPC.
Seperti diketahui Bersama, sambung Kasmidi, jumlah orang yang terkonfirmasi HIV/AIDS terus meningkat, oleh karena itu dirinya ingin semua stakeholder, instansi vertikal maupun organisasi yang ada dapat bersinergi dan bekerja bersama-sama untuk mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS.
“Prestasinya tidak perlu me nol kan, cukup menekan jumlahnya saja sudah merupakan prestasi, namun kalau bisa zero HIV di Kutim itu lebih bagus lagi,” ujar Kasmidi.
Kasmidi juga menyebut, beberapa waktu yang lalu juga sudah mensosialisasikan ke sekolah-sekolah, bahkan tim KPAD Kutim bergandengan dengan organisasi-organisasi seperti BNK, Dinas Kesehatan dan lainnya sudah door to door ke masyarakat.
“Kita harus lebih masiv lagi dalam bekerja, terutama menyampaikan edukasi kepada masyarakat dan anak-anak sekolah bahwa HIV/AIDS sangat berbahaya,” tuturnya.
Dirinya mengingatkan penyebab HIV ini bukan selalu melalui kontak fisik tapi bisa melalui media lain seperti jarum suntik dan lainnya, dan bagi saudara atau keluarga ada yang tertular dirinya minta jangan dijauhi tapi harus dilindungi agar nantinya edukasi bisa jalan.
Untuk diketahui menurut data dari KPAD Kutai Timur sepuluh tahun terakhir sampai dengan bulan Juli 2022, jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kutai Timur ada 757 orang. Dari jumlah itu 309 orang telah mendapatkan mendapatkan terapi pengobatan Anti Retroviral (ARV).
Dari 309 ODHA yang didampingi, 42% adalah karyawan swasta, 28% adalah Ibu Rumah Tangga dan 11% adalah Pekerja Seks Perempuan. Data ini sungguh di luar perkiraan sekaligus memprihatinkan, ternyata jumlah IRT yang tertular HIV/AIDS jumlahnya jauh lebih besar dari jumlah Pekerja Seks Perempuan yang tertular HIV/AIDS. (Etm1)