BERITA ETAM, SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menyebut Kabupaten Kutim terdiri dari beragam masyarakat (heterogenitas) atau multikultural (suku, agama dan budaya). Untuk itu, dalam heterogenitas tersebut tidak salah satu suku yang lebih baik atau hebat, semua sama dan memiliki kesempatan yang sama dalam membangun Kabupaten Kutim. Kebersamaan adalah kunci keberhasilan pembangunan suatu daerah.
Hal itu, disampaikan Ardiansyah saat menyampaikan sambutan dalam perayaan Natal 2022 dan Syukur Tahun Baru 2023 Ikatan Keluarga Toraja (IKAT), Kamis (26/1/2023) malam di Gedung Yayasan Christian Center, Sangatta. Turut hadir pula Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, Anggota DPRD Kutim David Rante, Dr Novel Tyty Paembonan, Yusuf Silambi, Forkopimda, Dandim 0909/Kutim Letkol Inf Adi Swastika, perwakilan Danlanal Sangatta, Ketua IKAT Kutim Piter Buyang dan pengurus IKAT serta undangan lainnya.
Dalam kesempata itu, orang nomor satu di Kutim mengatakan saat ini Pemkab Kutim terus menggiat kegiatan ekonomi kerakyatan melalui UMKM. Produk-produk dari berbagai suku yang ada di Kutim tentunya juga diberikan kesempatan untuk dipasarkan.
“Mari kita bergeliat. Mulai tahun lalu kita sudah mulai menggeliatkan kegiatan-kegiatan UMKM. Dan saya terima kasih, produk-produk bapak/ibu (Toraja) sudah menjadi produk di Kutim. Saya tadi memperhatikan batik yang terpampang disini (ukiran dekorasi panggung) ternyata banyak yang sudah digunakan baju oleh masyarakat Kutim,” ucap orang nomor satu di Kutim ini.
Artinya, sambung Ardiansyah, heterogenitas kesukuan, kebudayaan menjadi bagian yang memperkaya sebuah daerah, termasuk di Kutim. Oleh karena, ia mengucapkan terima kasih warga Toraja yang telah turut memperkaya khazana budaya di Kutim bersama dengan produk-produk dari suku lainnya.
“Tidak ada yang terbaik di dalam kehidupan heterogenitas itu, kecuali kebersamaan kita didalam membangun,” tegasnya sekali lagi dihadapan ratusan warga Toraja yang memadati Gedung YCC tersebut.
Lebih lanjut Ardiansyah menuturkan, ketaatan kepada agama sudah menunjukkan kebersamaan. Begitu juga dengan umat Muslim, umat Hindu, Budha dan lainnya. Dengan ketaatan kepada agama masing-masing, hal itu sudah menunjukkan kebersamaan.
“Kenapa? Karena negara kita adalah NKRI, yang tidak bisa memisahkan diri dari agama, adat dan budaya masyarakat Indonesia. Terakhir, saya ucapakan selamat natal dan tahun baru. Mudah-mudahan kita semua senantiasa di dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa,”tutupnya. (etm2)