BERITA ETAM, SANGATTA – Kamis (04/5/2023) Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke 51 Tahun 2023, di Gedung Wanita, Kaswasan Perkantoran Pemkab Kutim.
Sehari sebelumnya telah digelar berbagai lomba yang diikuti TP PKK Kecamatan se Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Hadir dalam kegiatan Puncak Peringatn HKG PKK ini, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, yang juga selaku pembina TP PKK Kabupaten Kutim. Disamping itu hadir pula, Asisten Pemkesra Poniso Suryo Renggona, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Yuriansyah, organisasi wanita di Kutim dan undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu,Ketua TP PKK Kabupaten Kutim Ny Siti Robiah Ardiansyah Sulaiman dalam sambutan Ketua Umum Tim Penggerak PKK Pusat, Ny Tri Tito Karnavian mengatakan, kegiatan semacam ini bukan semata-mata kegiatan rutin tahunan semata saja dan juga bukan merupakan kegiatan yang hanya sarat dengan acara ceremonial sesaat saja. Kemudian setelah itu tidak ada lagi gaungnya.
“Kemeriahan dan rasa syukur dalam memperingati hari Kesatuan Gerak PKK haruslah selalu menimbulkan semangat
yakni, membawa semangat baru dan energi baru pada setiap gerak langkah,” sebutnya.
Semangat yang membara itu, sambunganya, senantiasa harus menjadi energi untuk bergerak bersama. Atas dasar itulah maka tema Hari Kesatuan gerak PKK ke-51 tahun 2023 adalah “Bergerak bersama menuju keluarga sejahteta dan tangguh mewujudkan Indonesia tumbuh”.
“Sehingga tema ini mengandung makna yang sangat mendasar pada era ini. Yakni kebersamaan dan keterpaduan yang harus kita curahkan sebesar-besarnya untuk peningkatan. kesejahteraan keluarga dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Bila tekad dan bergerak bersama sesudah laksanakan, maka diharapkan dapat mewujudkan Indonesia Tumbuh, yang pada akhirnya Indonesia Maju,” harapnya.
Tidak berlebihan bila tema setral ini menjadi pilihan. Karena TP PKK sbagai mitra kerja pemerintah haruslah mampu menjadi pelopor dan pembaharu yang inspiratif.
Lebih lanjut dikatakan, pola pendekatan pemberdayaan keluarga yang bertumpu pada penggerakan peran serta masyarakat harus menjadi ciri khas TP PKK dalam berbagai aspek pembangunan.
“Hal ini akan menjadi modal sosial yang sungguh besar dalam proses pembangunan. Penggerakkan peran serta atau partisipasi masyarakat dalam pembangunan itu adalah prinsip dasar dari gotong-royong yang merupakan warisan budaya bangsa,” sebutnya.
Berbagai kegiatan pembangunan di negara Indonesia, apapun bentuknya. Misalnya dalam hal percepatan penurunan stunting, maka apabila disertai dengan dukungan dan peran serta dan gotong royong masyarakat InsyahAllah hasil dan dampaknya mempunyai nilai tambah yang luar biasa.
“Inilah yang harus kira sadari bersama bahwa gerakan PKK itu sesungguhnya merupakan modal sosial bagi bangsa Indonesia. Dan dengan memahami serta menyadari atas potensi yang kita dimiliki itulah, yang kemudian senantiasa harus kita pelihara, kita kembangkan dan kita gaungkan secara terus-menerus,” ucapnya.
Memperhatikan posisi dan peran strategis gerakan PKK seperti itu, maka TP PKK berkewajiban untuk secara konsisten mengiringi dan mendukung garis kebijakan program pmerintah, lanjutnya.
Tema HKG TP PKK ke 51 tahun 2023 ini juga bermakna bahwa gerakkan TP PKK senantiasa tumbuh dan berkembang sejalan dengan dinamika perkembangan pembangunan di Indonesia.
“Sasaran pencapaian program pemerintah perlu kita dorong melalui peran nyata gerakan PKK sebagai gerakan dalam pembangunan yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat menuju keluarga dan masyarakat yang sejahtera,” terangnya.
“Menghadapi dinamika pembangunan sebagaimana yang kita alami saat ini, saya sangat berharap agar kita sekalian sebagai keluarga besar gerakan TP PKK tetap berpegang pada prinsip dan semangat pengabdian kita selaku relawan yang senantiasa bersikap rendah hati namun tidak rendah diri,” imbuhnya.
Karena rendah hati adalah landasan yang kokoh dari semua kebajikan. Oleh karenanya gelorakanlah terus semangat kebersamaan untuk bergerak bersama bagi kebajikan seluruh umat dan seluruh keluarga serta lingkungan.
“Karena kebajikan itu pada hakekatnya adalah perbuatan kita, kesadaran dan tenggang rasa kita terhadap orang lain, lingkungan kita yang sev
cara kolektif hidup di negara Indonesia tercinta,” jelasnya. (etm2)