BERITA ETAM, RANTAU PULUNG – Menyikapi kelangkaan pupuk yang beredar di tengah masyarakat, khusunya para petani sawit, maka Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman meminta dinas terkait, yakni Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) segera memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada para petani.
“Kelangkaan pupuk ini masih menjadi momok bagi mereka (Petani), untuk itu saya minta Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP), untuk segera mengambil langkah, salah satunya dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik,” ujarnya saat memberikan sambutan Halal Bihalal dan rembug Tani bersama Kelompok tani Lestari Mandiri Jaya di desa Manunggal Jaya Kecamatan Rantau Pulung Selasa(22/05/2023).
Lebih lanjut Ardiansyah menyebut, persoalan pupuk bukan karena kelangkaan di pasaran. Namun, saat ini pemerintah melalui Kementrian Pertanian (Kementan) sudah membuat regulasi yang mengatur terkait distribusi pupuk kepada para petani, khusunya pupuk bersubsidi.
Pertanian menjadi salah satu bidang yang masuk dalam program unggulan di masa pemerintahanya bersama Wakilnya Kasmidi Bulang, yang ingin segera diselesaikan. Diantaranya meliputi, peternak mandiri, perlengkapan sarana dan prasanara Pertanian, pemberian bibit termasuk peningkatan kapasitas petani.
Sementara itu Kepala Dinas DTPHP Kutim Dyah Ratnaningrum mengatakan, berdasarkan Peraturan Peratnian (Permentan) nomor 10 tahun 2022 tentang tata cara penetapan alokasi dan harga eceran tetap (HET) pupuk bersubsidi sektor pertanian, menetapkan hanya 9 komoditi tanaman saja yang bisa mendapatkan pupuk dari pemerintah tersebut.
“Yakni komoditas padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah dan putih, kopi, kakao serta tebu,” ujarnya. (etm3)