BERITA ETAM, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menjadi rujukan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung untuk menjadi tempat kunjungan kerja (Kunker). Senin (05/6/2023) pagi, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman didampingi Wakil Bupati Kasmidi Bulang, dengan penuh keakraban menyambut kedatangan rombongan yang dipimpin langsung Bupati Kabupaten Tana Tidung Ibrahim Ali, yang turut didamping Sekda, jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Tana Tidung, serta Ketua DPRD Tana Tidung Jamhari di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim.
Bupati Kabupaten Tana Tidung Ibrahim Ali dan rombongan Pemkab Tanah Tidung, dalam kesempatan itu disuguhkan video profil Kabupaten Kutai Timur terlebih dahulu, yang kemudian, ucapan selamat datang dari Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, sekaligus memberikan gambaran umum tentang sejarah dan perkembangan pembangunan Kabupaten Kutim hingga saat ini.
Dalam paparannya, salah satu hal yang disampaikan oleh Ardiansyah Sulaiman dalam kesemapatan itu adalah Perkebunan Kelapa Sawit di Kutim dikembangkan konsep Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Ardiansyah juga membeberkan bahwa investasi di Kabupaten Kutim sejak 2021 lalu 12,46 persen.
“Tahun 2024 diperkirakan akan masuk dari Cina, dengan Kobexindo Rp 30 Triliun maka bisa jadi investasi di Kutim makin meningkat hingga 50 persen. Terpenting, bagaimana dengan kehadiran para investor masyarakat bisa terlibat. Dan seiring dengan meningkatnya investasi di Kutim, masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya,” harap orang nomor satu di Kuti mini.
Disamping itu, Ardiansyah menambahkan, di Kutim ini juga menyampaikan pusat pemerintahan di Kutim dibangun dalam satu kawasan, yakni di lahan seluas 600 hektare. Termasuk Kantor perangkat daerah (PD), DPRD dan Forkopimda dalam satu Kawasan, Bukit Pelangi.
“Alhamdulilah hari ini, saudara kita Bupati Tana Tidung berserata jajaran pemerintah dan DPRD Tana Tidung melakukan kunjungan ke Kutim. Guna meningkatkan silaturahim dan sambil kita diskusi-diskusi untuk kemajuan daerah. Mana yang baik untuk daerah lain, begitu juga sebaliknya kita ambil manfaat dari pertemuan ini,” ucap Ardiansyah, ditemui usai acara tersebut.
Sementara itu, Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali mengatakan bahwa saat ini Kabupaten Tana Tidung dalam proses pembangunan pusat pemerintahan. Dikatakan Tanah Tidung dan Kutim, memiliki kemiripan mengenai karakteristik masyarakat, wilayah dan lainnya.
“Maka kami fokus untuk belajar ke Kutim. Karena pusat pemerintahan di Kutim yang dibangun di lahan 600 ha yang telah tertata baik, pembangunan Gedung-gedungnya. Dan dampak sosial yang paling penting, adalah terhadap masyarakat. Ini yang mungkin menjadi refrensi kami, karena kehati-hatian harus kita kedepankan, karena yang digunakan adalah uang negara,” terangnya.
Ia berharap hasil dari kunjungan kerja pihaknya di Kabupaten Kutim, akan dapat dimplementasikan di pusat Pemerintahan Tana Tidung, supaya lebih jauh lebih baik.
“Karena saya liat pusat tata kelola gedung pusat pemerinatahan di Bukit Pelangi ini sangat luar biasa. Sehingga banyak insprirasi yang sudah ada dibenak saya, yang insyahallah akan diiplemntasikan di Kabupaten Tana Tidung,” ucapnya.
Begitu pula dengan konsep perkebunan kelapa sawit di Kutim, lanjutnya, yang bakal menjadi rujukan dalam pembangunan serta penyelesaian permasalahan perkebunan kelapa sawit masyarakat yang sering terjadi, agar menjadi solusi. (etm2/ADV)