Berita  

Semarakkan HUT RI, Ratusan Masyarakat Sangatta Ramaikan Olahraga Tradisional

BERITA ETAM, SANGATTA – Sebanyak 600 orang, yang merupakan masyarakat di Kota Sangatta dan sekitarnya mengikuti lomba tradisional garapan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (pemkab Kutim). Acara ini sengaja digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Lomba trandisional ini digelar selama dua hari pada 22 -23 Agustus 2023 di Halaman Kantor Bupati.

Adapun lomba-lomba yang digelar yaitu Sumpit, Gasing, Patok Lele, Tarik Tambang, Bakiak dan Asen Naga, diperuntukkan untuk masyarakat umum dan pelajar.

Ketua Panitia HUT RI Kabupaten Kutim, Kasmidi Bulang dalam laporannya menyampaikan, kegiatan itu adalah salah satu rangkaian yang dilaksanakan.

“Sebelumnya telah digelar upacara kenaikan dan penurunan Bendera Merah Putih. Kemudian ada beberapa perangkat daerah yang diberikan porsi, untuk melaksanakan kegiatan seperti Bagian Umum Setkab yang mengadakan Turnamen Futsal bertajuk Merdeka Cup II dan Kejuaraan Mini Soccer DPRD yang saat ini masih berlangsung.

“Hari ini Dispora yang melaksanakan lomba olahraga tradisional dan kita usahakan di penghujung bulan (Agustus) akan diadakan pesta rakyat kemerdekaan,” jelas Wakil Bupati Kutim ini.

Sementara itu, Bupati Ardiansyah dalam sambutannya mengatakan, target bangsa Indonesia adalah mempersiapkan diri untuk tahun emas pada tahun 2045. Dimana bangsa Indonesia genap berusia 100 tahun kemerdekaannya.

Di sisi lain, sambung Bupati Ardiansyah, Kaltim tengah mempersiapkan diri sebagai Ibu Kota Negara (IKN). Oleh karena itu, Pemkab Kutim mempersiapkan diri dari semua sisi pembangunan. Baik dari sisi sosial, ekonomi, olahraga, pendidikan dan lainnya.

“Kepada semua Perangkat Daerah agar memberikan kesempatan kepada semua masyarakat untuk berpartisipasi. Salah satu bentuknya adalah kegiatan pada hari ini, dimana masyarakat disuguhkan dengan aneka kegiatan olahraga tradisional khas Kaltim atau khas Kutim,” kata Bupati Ardiansyah.

Dalam kesempatan itu juga meminta kepada Dispora atau pun Disdikbud untuk lebih mendalami olahraga tradisional khas Kaltim, supaya nantinya sebagai pemerintah pusat khas Kaltim dipahami oleh daerah-daerah lain.

“Olahraga tradisional ini masuk didalam Kormi. Kutim menyumbangkan atletnya kedalam kontingen Kaltim pada Pornas di Bandung. Atlet sumpit dan gasing Kutim berhasil menyumbangkan medali di event tersebut,” tuturnya.

Lebih jauh ia berpesan, agar dari sekarang untuk mengenal akar budaya dan mengenal asal olahraga tradisional Kaltim. “Meskipun ini olahraga tradisional diharapkan semua peserta dapat menunjukkan prestasi,” pesannya. (etm1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *