BERITA ETAM, SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Faizal Rachman, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kemandirian fiskal Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Ia menyebut, meskipun Kutai Timur memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, namun masih menghadapi sejumlah tantangan yang menghambat kemajuan ekonominya.
Faizal Rachman mengungkapkan kekhawatirannya terkait ketergantungan terhadap Dana Bagi Hasil (DBH) sebagai sumber pendapatan utama.
Dalam pernyataannya, Faizal Rachman menyampaikan bahwa sekitar 90 persen pendapatan daerah berasal dari DBH, sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya mencapai sekitar 200 hingga 280 miliar rupiah.
“Ini menunjukkan bahwa Kutai Timur masih jauh dari mencapai kemandirian fiskal yang diharapkan,” ucapnya, Senin (16/10/2023).
Meskipun Kabupaten Kutai Timur telah berusia 24 tahun, tantangan kemandirian fiskal harus segera diatasi.
Ketergantungan pada sumber pendapatan dari pemerintah pusat adalah masalah yang perlu diperbaiki agar daerah ini dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sebagai wakil rakyat di Kutai Timur, Faisal Rachman bertekad untuk terus mengawal upaya peningkatan kemandirian fiskal daerah.
Ia akan terus mendesak dan memberi masukan kepada Pemda terkait langkah-langkah strategis guna menggali potensi lokal. Misalnya optimasi sektor pariwisata, pertanian, dan kelautan yang sangat potensial.
Dengan berkurangnya ketergantungan pada DBH dan meningkatnya PAD, diyakini bahwa pembangunan di Kutai Timur dapat berjalan optimal.
Hal ini tentu akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat luas. Semua pihak harus bersinergi mewujudkan kemandirian fiskal agar Kutai Timur semakin maju dan sejahtera.(etm4/adv/dprd)