BERITA ETAM, SANGATTA – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandiaan (Diskominfo Staper) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Ery Mulyadi menyebut, sosialisasi Keamanan Jaringan dan Persandian merupakan salah satu kegiatan yang penting. Karena merupakan salah satu program prioritas yang telah ditetapkan oleh Bupati dan Wakil Bupati melalui misi ke empat yaitu Mewujudkan Pemerintahan yang Partisipatif Berbasis Penegakan Hukum dan Teknologi Informasi.
“Jadi salah satu sub dari kegiatannya adalah melalui kegiatan pemanfaatan jaringan
telekomunikasi pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Sebab, didalamnya terkait dengan keamanan jaringan maupun keamanan aplikasi,” jelas Ery Mulyadi, pada pembukaan acara Sosialiasi Keamanan Jaringan dan Persandian, yang diikuti para operator TIK pada masing-masing perangkat daerah, Senin (23/10/2023) di Ruang Meranti Kantor Bupati.
“Oleh karenannya pada hari ini kita laksanakan kegiatan sosialisasi keamanan jaringan dan persandian yang difasilitasi Diskominfo bekerjasama dengan Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda,” terang Ery Mulyadi.
Lebih lanjut Ery Mulyadi menyebut, keamanan aplikasi maupun jaringan merupakan salah satu hal penting untuk dimitigasi. Karena juga menjadi salah satu bagian dalam dari implementasi SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik). Dimana dalam implementasinya keamanan ini, sambung Ery, merupakan salah hal penting yang harus perkuat didalam dokumen SPBE, baik itu didalam dokumen spektrum maupun peta rencana. Oleh karenannya, kegiatan ini sangat penting dalam implementasinya SPBE, itu harus dilaksanakan kegiatan audit.
“Dan apabila audit dilaksanakan, maka akan ada tiga aspek. Pertama tata kelola keamanan, bagaimana sistem manajemen keamanan, kemudian bagaimana pengendalian keamanannya. Serta fungsionalitas kinerja dari masing-masing sistem keamanan yang kita kelola,” urai Ery.
Oleh k itu, lanjut Ery mengingat akan penting kegiatan ini, sehingga mengundang para perwakilan perangkat daerah, yang khususnya menangani TIK dimasing-masing perangkat daerah. Tentu saja dengan tujuan, agar aplikasi atau keamanan jaringan bisa dikelola dengan sebaik-baiknya, untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya peretasan.
“Seperti kita ketahui bersama, beberapa waktu belakangan ini seperti beberapa web pemerintah daerah diserang oleh dengan judi online. Ini menjadi salah tanda, bahwa kita harus lebih siap terhadap serangan-serangan hacker. Ini merupakan salah satu contoh dimana nanti kita bisa memaksimalkan keamanan baik, itu di apliaksi maupun disistemnya,” jelasnya.