BERITA ETAM, SANGATTA – Mengingat wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang begitu luas dan masih memiliki hutan dan lahan yang luas. Apabila terjadi kebakaran hutan, upaya untuk memadamkan kebakaran belum maksimal karena keterbatasan alat dan luas wilayah menyebabkan lambat dan kurang maksimal dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Untuk itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Jimmy, mengusulkan pengadaan helikopter bom air (water bombing) sebagai sarana pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jimmy mengambil inspirasi dari beberapa negara, terutama Australia, di mana helikopter bom air terbukti efektif dalam memadamkan karhutla.
Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Kutai Timur yang mencakup 18 kecamatan, Jimmy melihat perlunya kendaraan udara yang dapat mengakses wilayah yang sulit dijangkau dalam waktu singkat, seperti Kecamatan Kaubun, Kongbeng hingga Muara Wahau.
“Saat ini kendaraan pemadaman karhutla yang kita miliki tidak dapat mencapai wilayah yang cukup jauh dengan cepat. Oleh karena itu, kita butuh satu helikopter di Kutim, serupa dengan praktik di Jakarta di mana satu helikopter selalu siaga di kantor BPBD,” ungkap Wakil Ketua Komisi C ini, Rabu (1/11/2023).
Meski demikian, pengadaan helikopter bom air tidak hanya memerlukan helikopter itu sendiri, sambung Jimmy. Tetapi juga fasilitas penimbah air yang memadai. Kolam air raksasa, yang dapat berupa bendungan atau air bekas galian tambang, dianggap sebagai sumber air yang dapat mendukung operasional helikopter dalam memadamkan karhutla.
Usulan ini dipandang sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesiapan dan kapasitas Kutim dalam menghadapi bencana karhutla. Dengan adanya helikopter bom air dan fasilitas penimbah air yang memadai, diharapkan Kabupaten Kutai Timur dapat merespons karhutla dengan lebih efisien dan efektif, serta meminimalkan kerugian yang dapat timbul akibat bencana tersebut.(etm2/adv/dprd)