BERITA ETAM, SANGATTA – Saat ini Sungai Sangatta masih menjadi sumber air baku utama, yang digunakan oleh PDAM Tirta Tua Benua. Ketika terjadi kemarin, maka juga akan mempengaruhi produkasi bersih yang alirkan oleh PDAM.
Untuk mengatasi hal ini, Ketua DPRD Kutim, Joni, mendorong pemerintah daerah untuk mencari sumber air baku alternatif jangka panjang.
Opsi yang ditawarkan adalah penggunaan air bekas lubang tambang sebagai sumber air baku alternatif. Joni menyatakan bahwa ini adalah solusi yang dapat dipertimbangkan, mengacu pada pengalaman positif Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudungga yang memanfaatkan air bekas lubang tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC).
“Sebenarnya tidak masalah, karena penggunaan air bekas lubang tambang sudah ada seperti Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudungga yang memanfaatkan air bekas lubang tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC) sampai sekarang aman di konsumsi,” kata Joni, Jumat (3/11/2023).
Namun, untuk memastikan kelayakan air bekas lubang tambang untuk konsumsi manusia, Joni menekankan perlunya sterilisasi dan pengolahan yang memenuhi standar kesehatan.
Dia mengusulkan pembuatan tempat penampungan atau embung khusus untuk mengendapkan zat aditif atau zat tambahan yang mungkin masih terdapat dalam air bekas tambang sebelum disalurkan ke sungai atau didistribusikan ke masyarakat.
“Atau untuk memastikan layak, bisa lepas ikan, jika ikannya hidup berarti air tersebut aman untuk dikonsumsi,” tuturnya kepada awak media.
Selain itu, pemerintah daerah diharapkan memprogramkan pengelolaan air melalui Instalasi Pengolahan Air (IPA) untuk memastikan air yang disalurkan ke masyarakat telah melalui proses pengelolaan yang aman. (etm1/adv/dprd).