Berita  

Bupati Ardiansyah Pimpin Upacara Hardiknas, Sampaikan Amanat Mendikbudristek RI

BERITA ETAM, SANGATTA – Kamis (02/5/2025) Bupati Ardiansyah Sulaiman memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024, yang dilangsungkan di Halaman Kantor Bupati, Kawasan Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta. Hadir juga dalam upacara tersebut Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Joni, unsur Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah, ASN dan Tenaga Kontrak, serta para pelajar di Kutim.

Bupati Ardiansyah Sulaiman dalam kesempatan ini, membacakan amanat dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset RI, dan Teknologi (Mendikbudristek) dimana dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.

“Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan,” ucap Ardiansyah dalam amanat tersebut.

Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, lanjutnya, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.

“Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia, sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar. Kita sudah mendengar lagi, anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas,” ujarnya.

Lebih lanjut Bupati Ardiansyah menambahkan, kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru. Karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.

“Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh,” tuturnya.

Selanjutnya disampaikan, kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan.

“Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun, ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar,” ujarnya ketika membacakan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset RI.

“Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan,” tutupnya. (etm1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *