BERITA ETAM, SANGATTA – Dalam penanganan kebencanaan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), seperti pemadaman kebakaran dinilai masih kurang maksimal, dari segi ketersediaan alat. Seperti yang diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kutim, Arfan.
Menurut Politisi dari partai Nasdem ini, bahwa kekurangan alat pemadam yang modern dan jumlah personel yang terbatas menjadi kendala utama dalam penanganan kebakaran.
“Jadi semua harus dilengkapi, seperti alat harus modern, personilnya dilatih. Perlunya pelatihan ini agar mereka yang tangani pemadaman api memahami penanganan dengan baik,” kata Arfan kepada media, beberapa waktu yang lalu saat ditemui di Kantor DPRD Kutim.
Di samping itu, Arfan juga menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam membentuk dan melengkapi kelompok masyarakat peduli api.
“Pemerintah harus menyediakan anggaran yang cukup untuk pelatihan, perlengkapan, dan operasional kelompok-kelompok ini. Dengan begitu, mereka dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran di tingkat desa,”ujarnya.
Selain itu, untuk mempermudah koordinasi, perlu adanya nomor kontak khusus atau call center bagi kelompok masyarakat peduli api. Dengan demikian, respon terhadap laporan kebakaran dapat lebih cepat.
Sebelumnya, dalam pandangan Umum Fraksi Nasdem, menyatakan laju pembangunan, pertumbuhan penduduk dan perkembangan kegiatan ekonomi yang semakin tinggi, mendorong semakin tingginya resiko bahaya kebakaran. Sebagaimana fakta di lapangan adanya kebakaran dibeberapa titik di wilayah Kabupaten Kutai Timur dalam beberapa bulan terakhir.
Fraksi Partai NasDem menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
“Oleh karena itu, Perda perlu mengatur secara jelas tentang peran serta masyarakat, khususnya kelompok-kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan masyarakat dengan disabilitas,”pungkasnya. (etm7/adv)