BERITA ETAM, SANGATTA – Di dunia investasi, terdapat dua instrumen populer yang sering dibandingkan yakni obligasi dan sukuk. Keduanya menawarkan potensi keuntungan bagi para investor, namun memiliki perbedaan fundamental dalam prinsip dan mekanismenya.
Apa itu Obligasi dan Sukuk?
Obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana. Pembeli obligasi berhak atas pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman pada waktu yang ditentukan.
Sedangkan sukuk merupakan instrumen investasi syariah yang mewakili kepemilikan aset tertentu. Investor sukuk berhak atas nisbah (keuntungan) dari aset tersebut, sesuai dengan akad yang disepakati.
Perumpamaannya, bayangkan anda memiliki dua pilihan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, contohnya pertama meminjam uang kepada teman.
Meminjamkan uang kepada teman dalam skema ini, anda berperan sebagai pemberi pinjaman dan teman anda sebagai peminjam. Anda meminjamkan uang kepada teman anda dengan imbalan bunga yang disepakati.
Yang kedua, menjadi pemilik bersama sebuah toko. Dalam skema ini, anda membeli saham di sebuah toko bersama orang lain. Anda berhak atas bagian dari keuntungan toko tersebut, sesuai dengan persentase kepemilikan saham Anda.
Obligasi mirip dengan meminjamkan uang kepada teman. Anda memberikan dana kepada perusahaan atau pemerintah dan mereka berjanji untuk mengembalikannya dengan bunga.
Sukuk mirip dengan menjadi pemilik bersama sebuah toko. Anda membeli bagian dari aset (misalnya, properti, infrastruktur) dan mendapatkan nisbah (keuntungan) dari aset tersebut.
Mana yang Lebih Menguntungkan? Jawabannya tidak sesederhana itu. Keuntungan obligasi dan sukuk tergantung pada beberapa faktor, seperti, Profil Risiko.
Obligasi umumnya dianggap sebagai instrumen yang lebih aman dibandingkan sukuk. Hal ini karena obligasi memiliki jaminan pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Sukuk, di sisi lain, tidak memiliki jaminan seperti itu, sehingga risikonya lebih tinggi.
Tingkat Keuntungan:Potensi keuntungan sukuk umumnya lebih tinggi dibandingkan obligasi. Hal ini karena sukuk tidak dibatasi oleh suku bunga pasar.
Prinsip Syariah:Bagi investor yang ingin berinvestasi sesuai syariah Islam, sukuk adalah pilihan yang tepat. Obligasi, di sisi lain, mengandung unsur riba yang diharamkan dalam Islam.
Kesimpulannya, obligasi dan sukuk adalah dua instrumen investasi yang menarik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pilihan yang tepat tergantung pada profil risiko, tujuan investasi, dan prinsip syariah Anda.
Sebelum berinvestasi, penting untuk memahami perbedaan dan risiko kedua instrumen ini. Konsultasikan dengan perencana keuangan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Penulis : Abdul Rahman A
Prodi Ekonomi Syariah STAI Sangatta