BERITA ETAM, SANGATTA – Penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu fokus dan komitmen yang dilakukan oleh pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) untuk membantu menuntaskan berbagai persoalan yang dihadapi. Salah satunya, terkait penurunan prevelensi angka stunting.
Melalui intansi teknisnya, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, menggelar Pelatihan Penguatan Pelayanan Keluarga Berencana bagi seluruh kader dan penyuluh yang ada di 18 kecamatan. Giat tersebut dibuka oleh Wakil Bupati yang juga sebagai Ketua Tim Percapatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kutim, Kasmidi Bulang, di Teras Belad Café, Sangatta Selatan, Sabtu (13/7/2024).
Dalam arahanya, Wabup Kasmidi mengatakan, program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana pada tahun 2024 salah satunya adalah meningkatkan akses dan kualitas penyelenggaraan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR) yang komprehensif pada segmentasi sasaran yang dilakukan dengan beberapa strategi antara lain, kapasitas Fasilitas Layanan Kesehatan (Faskes), Jaringan, penguatan kemitraan, peningkatan pelayanan KB di wilayah dan sasaran khusus.
“Peningkatan promosi dan konseling serta peningkatan kemandirian Pasangan Usia Subur (PUS),” ujarnya, di hadapan Kepala DPPKB Kutim Junaedi, perwakilan Kodim 0909/KTM serta undangan lainya.
Orang nomor dua di Kutim ini berharap, seluruh peserta yang mengikuti kegiatan yang mengususng tema “Keluarga Sehat Cegah Stunting”, tersebut menjadi momentum yang baik dan menjadi daya dorong yang kuat, untuk terus membantu dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sosok keluarga bagi pembangunan bangsa dan negara.
“Saya himbau kepada seluruh Pengelola KB dan Tenaga Penyuluh diseluruh Kabupaten Kutai Timur untuk dapat mensukseskan program bangga kencana yang bersinergi dengan visi dan misi Kabupaten kita Tercinta ini,” ujarya.
Berkaitan dengan Stunting, dirinya juga mengintruksikan seluruh kader dan penyuluh untuk lebih gencar memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat. Salah satunya, dengan mengajak kepada masyarakat yang memiliki balita, ibu hamil dan menyusui termasuk pasangan yang baru menikah untuk datang memeriksakandan berkonsultasi ke Posyandu.
“Yang perlu kita tau, urusan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah semata, namun menjadi tugas kita bersama. Dan Pemerintah sampai dengan hari ini juga tidak tinggal diam dan terus bekerja dengan melibatkan seluruh stekholder. Diantaranya TNI serta pihak swasta untuk terus menekan penurunan angka stunting di Kabupaten Kutai Timur,” ujar Wabup Kasmidi
Masih kata Wabup Kasmidi, dirinya juga meminta agar ada DPPKB terus memperbaiki data terkait jumlah angka prevelensi Stunting di Kutim, yang menurut pria kelahiran 1976 ini masih bisa belum bisa menjadi dasar yang kuat, terkait jumlah angka prevelensi stunting di Kabupaten yang sebentar lagi berusia ke 25 tahun tersebut.
Sebelumnya, Kepala DPPKB Kutim Junaedi mengatakan, kegiatan yang diikuti sebanyak 43 kader dan penyuluh KB tersebut menghadirkan tiga narasumber yang berasa dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) serta Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kutim.
“Karena mereka (Kader dan Penyuluh) merupakan orang lapangan yang akan bersentuhan langsung dengan orang yang akan di layani, jadi mereka harus tau peran dan fungsinya, karena kalau mereka tidak memahami akan timbul persoalan. Makanya saya minta seluruh peserta yang hadir untuk mengikuti secara seksama agar bisa di implementasikan kepada masyarakat,” ujarnya. (etm3/adv)