BERITA ETAM, SANGATTA – Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba.
Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko terinfeksi HIV.
Dokter Novel Tyty Paembonan, Ketua Pansus Raperda Penanganan dan Pencegahan HIV dan AIDS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menekankan, agar masalah HIV/AIDS menjadi perhatian seluruh pihak.
Tidak hanya pemerintah semata, perlu dukungan dari bergai pihak, baik itu penggiat sosial termasuk masyarakat. Agar penanganan kepada para pasien dapat berjalan berdasarkan perencanaan yang baik.
“Ini penyakit yang sampai sekarang masih dianggap sebagai aib, oleh sebagian orang. Pertanyaan saya, apakah ini akan dibiarkan terus terusan. Saya harap stigma itu dapat dihentikan,” ucap Novel.
Dirinya pun tidak memungkiri jumlah penderita penyakit yang meyerang sistem kekebalan tubuh di Kabupaten Kutim ini semakin tahun terus meningkat. Hal itu, disebabkan adanya kesadaran untuk memeriksakan diri kondisi kesehatan yang bersangkutan.
“Tapi kita tidak ingin sampai di situ aja (pemeriksaan), kita perlu langkah kongkret untuk menangani persoalan ini, agar kita bisa secara menyeluruh mengetahui data yang real terkait HIV/AIDS di Kabupaten Kutim,” imbuhnya.
Hal tersebut disampaikan Anggota komisi A Bidang pemerintahan DPRD Kutim ini, yang didasari olwh kondisi sosial kemasyarakatan, yang sebagian besar didominasi oleh para pekerja. Baik di sektor pertambangan maupun perkebunan. Yang disinyalir menjadi salah satu penyumbang angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Kutim.
“Salah satu langkah pencegahan kita yakni dengan menghadirkan Perda tentang HIV/AIDS ini, dalam regulasi tersebut akan memuat terkait langkah-langkah strategis, untuk melakukan upaya menekan angka penyebaran termasuk penanganan bagi penderita HIV/AIDS. Dan dua hal yang perlu segera dilakukan adalah upaya Sosialisasi dan preventif dalam pencegahannya,” pungkasnya. (etm3/adv)