BERITA ETAM, SANGATTA – Sebagai upaya untuk meningkatkan penjualan produk-produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) local yang ada di Kabupaten Kutai Timur, Pemerintah Kabupaten Kutim melalui Dinas Koperasi dan UKM gencar menggelar Bazar dengan mengundan para pelaku UMKM yang ada di Kutim.
Terkini, Diskop dan UKM Kutim kembali menggelar Bazar UMKM yang digelar di Tama Bersemi Sangatta (Ex STQ), Kecamatan Sangatta Utara. Dan sebanyak 30 pelaku UMKM pun dihadirkan dalam kegiatan yang akan berlangsung selama lima (5) hari , mulai tanggal 07 – 11 Agustus 2024.
Bazar tersebut dihadiri ribuan warga Sangatta dan sekitarnya ini, dibuka resmi Asisten Administrasi Umum (Admum) Sudirman Latief, Rabu (07/8/2024) malam. Turut dihadiri Forkopimda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Tenaga Kerja, dan pengurus BUMDes Sangatta Utara serta tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Sudirma Latief menyebut, bahwa Bazar UMKM itu merupakan bagian dari strategi bisnis yang terencana oleh Pemkab Kutim untuk meningkatkan penjualan produk-produk UMKM lokal.
“Apa yang kita lakukan malam ini, adalah salah satu upaya agar produk-produk yang sudah dihasilkan oleh para UMKM kita, baik produk-produk rumahan yang dihasilkan oleh para pengusaha kita betul-betul bisa laku di pasaran,”ungkap Sudirman.
Disamping itu, mantan Kepala Disnakertrans Kutim ini menyatakan optimisme yang tinggi terhadap masa depan Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya Kutim. Dengan Kaltim ditunjuk menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan baru, menurutnya akan menjadi momentum kebangkitan Kaltim akan semakin nyata.
“Hadirnya IKN di Pulau Kalimantan merupakan sebuah tonggak sejarah yang sangat penting. Kutai Timur ini akan nyata di depan mata kita, tinggal bagaimana kita mengambil kesempatan yang amat sangat baik ini untuk memegang peran, mengambil peran strategis di dalam menikmati kehadiran ibukota negara yang akan segera kita saksikan itu ,” sebut Sudirman.
Lebih jauh ia menyebut, bahwa Pemerintah Kutim tengah gencar mendorong pertumbuhan UMKM dengan menerapkan konsep yang disebut tetrapreneur (inovasi solidaritas gerakan gotong royong dan wirausaha desa yang bertujuan membawa kearifan lokal Indonesia ke kancah dunia).
Ia menjelaskan. konsep itu terdiri dari empat langkah strategis yang dirancang untuk meningkatkan daya saing produk UMKM lokal. Pertama adalah merancang strategi bisnis yang tepat, mulai dari analisis pasar hingga manajemen bisnis yang efektif.
“Langkah kedua bahwa ketika usahanya bisa berjalan dengan baik, kita juga harus memikirkan bagaimana premium quality, bagaimana kualitas produk produk yang kita hasilkan itu mampu bersaing di pasaran. Ketiga, kita harus membangun bisnis yang premium dan yang terakhir adalah bagaimana bisnis tersebut,”jelas Sudirman.
Di tempat yang sama, Harni mewakili Direktur BUMDes Sangatta, berharap Bazar UMKM tersebut tidak hanya sekadar ajang pameran produk, tetapi juga merupakan langkah awal dalam membangun ekosistem UMKM yang kuat di wilayah Taman Bersemi Sanagtta (ex STQ).
“Mungkin dengan adanya Bazar ini, kedepannya para pelaku UMKM yang ada di STQ bisa lebih berkembang lagi lebih maju lagi dan saya berharap acara seperti ini akan terus berlanjut dan terencana,”harapnya.
Sementara itu, Kepala Diskop dan UKM Kutim Teguh Budi Santoso mengungkapkan sebanyak 30 UMKM, termasuk pelaku usaha dari kawasan Taman Bersemi, turut serta memeriahkan pasar UMKM. Tujuannya, sebagai sarana promosi hasil produk UMKM yang telah dilakukan akurasi dan fasilitasi pembinaan maupun perizinan.
“Semoga kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan,” harap Teguh.