Berita  

Ini Beberapa Kegiatan yang Digelar pada Embob Jengea

BERITA ETAM, MUARA WAHAU – Lom Plai merupakan serangkaian upacara adat Dayak Wehea, dimana Embob Jengea adalah puncak acaranya. Acara adat ini dirayakan sebagai bentuk ungkapan syukur atas panen padi yang telah diterima masyarakat Wehea.

Tujuan dari serangkaian Upacara Adat Lom Plai adalah sebagi bentuk penghormatan kepada Dewi Padi Long Diang Yung.

Kemudian, mungkin selama tanam padi sampai panen ada pelanggaran yang dilakukan sehingga menyebabkan warga menjadi sakit. Dengan melaksanakan Lom Plai warga diharapkan sembuh dan sehat serta warga kampung menjadi sejahtera.

Berikutnya, memanggil semangat padi yang teecer di ladang dimakan binatang dan terbawa oleh orang keluar untuk dijual, sehingga tahun tanam mendatang padi tumbuh menjadi subur dsn memberikan hasil yang melimpah.

Untuk dikerahui, Embob Jengea adalah puncak acara Lom Plai. Embob Jengea yang dilaksankakan di Desa Nehas Liah Bing Selsa (2/5/2023) merupakan gabungan dari enam desa yang ada di wilayah Kecamatan Muara Wahau, yakni Desa Bea Nehas, Desa Diak Lay, Desa Dea Beq, Desa Long Wehea, Desa Diak Leway, dan Desa Nehas Liah Bing.

Selama Embob Jengea, yang digelar dari pagi hari ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain, Naq Pluq (memasak lemang) dan beangbit (kue khas Wehea yang dimasak dalam bambu. Masing-masing keluarga membuat lemang dan kue dari tepung beras baru (berasal dari padi yang baru dipanen).

Beangbit sendiri berasal dari beras baru yang dicampur dengan gula merah atau pisang, dimasak didalam bambu. Ada beberapa arti mengenai Beangbit yakni, setelah Embob Jengea maka beras baru boleh ditumbuk menjadi tepung. Selanjut beras boleh ditanak (dimasak) bercamlur dengan ubi, jagung dan lain-lain.

Selama puncak acara ini, ada beberapa kegiatan yabg dilangsungkan dimana inti ritual adat hari ini adalah pada ritual Adat Embos Min atau pembersihan kampung.

Selama pembersihan kampung maka warga dikerahkan untuk ke Tiaq Diaq Jengea. Artinya Tiaq Diaq Jengea turun ke bawah Jengea

Semua orang turun ke pondok darurat sungai. Sementara beberapa perempuan dewasa melakukan kegiatan embos min atau pembersihan kampung.

Sementara, Embos Min atau pembersihan kampung yaitu membuang semua kesialan kampung dan kejahatan yang ada didalam kampung atau pembersihan kampung yang dilakukan beberapa perempuan dewasa.

Pada saat mereka berjalan ke hulu atau hilir kampung tidak ada satu pun yang dapat melintas baik itu hewan atau manusia.

Selama embos min berlangsung acara di sungai pun berlangsung bersamaan. Dan beberapa kegiatan di Sungai ya g dilaksanakan adalah tarian diatas rakit, Seksiang (perang-perangan diatas perahu) dan plaq saey atau lomba dayung perahu.

Tariat diatas rakit ditampilkan oleh muda/mudi Wehea dari Sanggar Tari Kelang Tegai yang ada di Desa Nehas Liah Bing. Tarian ini merupakan tarian kreasi. Setelah tarian kreasi dilanjutkan oleh Seksiang.(etm2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *