BERITA ETAM, SANGATTA – Sektor pertanian merupakan faktor yang amat strategis, merupakan basis ekonomi rakyat di pedesaan, menguasai kehidupan sebagian besar penduduk, menyerap lebih separuh total tenaga kerja dan bahkan menjadi katub pengaman pada krisis ekonomi Indonesia.
Di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sektor pertanian dirasa masih sangat jauh dengan perkembangan daerah lainnya. Untuk itu, Sektor Pertanian menjadi salah satu bidang yang menjadi konsentrasi untuk terus diperjuangkan oleh Anggota DPRD Kutim Faizal Rachman.
“Selain pendidikan dan kesehatan, program pertanian juga menjadi bagian yang terus saya upayakan agar sampai ke masayarakat, dan sejak awal saya menjabat mulai tahun 2019 lalu, saya konsentrasi untuk membangun pertanian kita,” ujarnya.
Lebih jauh Faisal Rahman menyebut, sektor pertanian dalam arti luas yang ia perjuangkan diharapkan mampu berbasis masyarakat. Berbeda halnya dengan bidang perkebunan yang menurutnya memiliki korelasi dengan dunia usaha atau industri. Untuk mewujudkan pertanian berbasis masyarakat, dirinya mengaku terus mendorong agar para petani, agar terus mengoptimalkan usaha taninya.
“Salah satunya melalui pokok-pokok pikaran (Pokir) yang sudah saya salurkan ke mereka (petani), alat pertanian, bibit, pupuk termasuk pembangunan jalan usaha tani,” ujarnya.
Dipilihnya sektor pertanian, menurut Faizal bukan tanpa sebab, dirinya melihat, perkembangan pertanian di Kabupaten Kutim masih sangat jauh tertinggal dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain itu, dari sisi biaya operasional juga cukup tinggi dibanding dengan daerah lain. Ia mencontohkan soal hasil beras yang belum mampu setara dengan beras yang dihasilkan oleh para petani yang berasal dari Sulawesi.
“Nah, komponen yang sudah saya sebut tadi, sangat berpengaruh terhadap biaya produksi, contoh kalau jalan usaha tani jelek, tukang angkut mana mau angkut pakai motor, jadi petani sewa tractor, nah ini menajdi problem yang harus kita selesaikan,’ ujarnya. (etm3/adv)
