BERITA ETAM, SAMARINDA – Kota Samarinda padahal pada tahun 2023 lalu telah mendapatkan penghargaan atas Kota Layak Anak (KLA) di tingkat nindya.
Predikat itu membuktikan bahwa semua fasilitas terhadap anak harusnya sudah terpenuhi, termasuk kebebsan mereka mulai dari rasa aman sampai hak Pendidikan.
Namun, hal itu mendapatkan catatan dari Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar.
“Kemarin kita baru saja mendapatkan predikat KLA tingkat nindya. Tetapi masih ada stunting di Samarinda, artinya selain kita dapat kelebihan, terdapat juga kekurangan kita,” kata Deni, Kamis (22/2/2024).
Deni menjelaskan saat Samarinda mendapatkan KLA Nindya, tapi disatu sisi kekerasan terhadap anak masih terjadi. Masih tetap ditemukan di Samarinda.
“Inilah salah satu yang kita tidak mau, karena disatu sisi penilaian itu baik, tapi disatu sisi lainnya itu tidak berjalan dengan maksimal,” tegasnya.
Hal ini yang kembali menjai perhatian, dimana stunting masih ada, sama hal dengan anak-anak dari masyarakat miskin ekstrem.
“Apaya, meminimalisasi lah angka itu. Kita sudah dapat predikat, khususnya di stunting nih, yang kita harapkan nanti angkanya jangan sampai diatas 14 persen,” urainya.
Target di 2024 ini, dia berharap angka baik kemiskinan ekstrem dan stunting dibawah 14 persen, supaya predikat KLA itu bisa terus meningkat hingga ke Utama.
“Arinya dengan langkah-langkah yang komprehensif dari pemkot. Banyak sebetulnya langkah yang bisa diambil untuk bisa menyelesaikkan semua,” terangnya. (ADV/BE-S)
Foto : Ist